Bantu PMI Ilegal Warga Lingkungan Banjar Meninggal di Malaysia, Ayah Almarhum Ucapkan Terimakasih ke Gubernur NTB -->

Bantu PMI Ilegal Warga Lingkungan Banjar Meninggal di Malaysia, Ayah Almarhum Ucapkan Terimakasih ke Gubernur NTB

Selasa, 06 September 2022, Selasa, September 06, 2022

 

FOTO. Staf Baznas bersama Tim NTB Care dan Dinsos setempat saat menyerahkan dana sebesar Rp 10 juta pada ayah PMI ilegal yang meninggal di Malaysia asal Lingkungan Banjar, Kota Mataram




MATARAM, BL - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB membantu meringankan beban hutang keluarga almarhum Dedi Sulaiman (27), Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Lingkungan Banjar, Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram yang meninggal dunia di Malaysia, lantaran sakit pada 12 Agustus 2022 lalu. 


Penyerahan bantuan senilai Rp 10 juta itu, diserahkan langsung tim Baznas bersama Dinas Sosial dan NTB Care pada ayah korban, Paisun yang disaksikan oleh Lurah Banjar, Sapardi dan Kepala Lingkungan Banjar, Syamsudin Fajar, Selasa (6/9). 


Paisun mengaku, bersyukur atas adanya bantuan yang diberikan Baznas dan Tim NTB Care kali ini. Menurut dia, bantuan tersebut sangat berharga. 


Sebab, hal tersebut dapat meringankan beban keluarga yang rela berhutang untuk pemulangan jenazah almarhum dari Malaysia ke negara Indonesia.


"Anak saya berangkat melalui PT Agesa Esa Jaya ke Malaysia tapi karena sakit dan pindah majikan, maka semua biaya pemulangan dibebankan ke keluarga. Makanya, agar bisa pulang, mau tidak mau kami harus berhutang ke tetangga," ujar Paisun pada wartawan, usai menerima bantuan dari Baznas. 


Kusir Cidomo yang biasa mangkal di Pasar ACC Ampenan itu, mengaku bahwa ia sangat berterima kasih pada Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang telah memberikan bantuannya kali ini.


"Atas nama keluarga, saya berterima kasih ke Pak Gubernur yang sudah memberikan bantuan melalui tim NTB Care dan Baznas yang datang sekarang ini," kata Paisun. 



FOTO. Suasana diskusi penuh akrab antara tim NTB Care, Baznas, Dinsos NTB dengan Kepala Lingkungan dan Lurah Banjar



Sementara itu, Kepala Lingkungan Banjar, Syamsudin Fajar mengatakan, bahwa meninggalnya salah satu warganya di Malaysia, lantaran pindah majikan menjadi pelajaran bagi warga lainnya yang hendak berangkat menjadi PMI ke Malaysia, agar menggunakan jalur prosedural. 


"Kami bersyukur ada fasilitas pengaduan masyarakat melalui kanal NTB Care, sehingga dapat membantu meringankan beban warganya (Paisun) yang memang masuk keluarga katagori miskin," ujar dia. 


Terpisah, salah satu tim NTB Care, Anugrah Fajar Fahrurazie, mengatakan, bahwa kedatangannya kali ini adalah upaya gerak cepat yang dilakukan Pemprov NTB dalam merespon aduan masyarakat. 


Ia mendaku, bahwa hingga Selasa (6/9) hari ini, total aduan yang masuk ke kanal NTB Care dari masyarakat mencapai sekitar 600 aduan. Meski demikian, proses aduan tersebut tidak bisa langsung direspon namun harus dilakukan validasi dan elaborasi dengan OPD lingkup Pemprov, serta 10 pemda kabupaten dan kota.


"Khusus untuk kasus almarhum Dedi Sulaiman (27), kita butuh waktu sampai semingguan karena kita harus kros chek validasi data dengan Disnakrtrans NTB dan BP3TKI Mataram terkait status PMI tersebut. Dan bersyukur, begitu data lengkap, maka tim Baznas langsung menyiapkan dana untuk meringankan beban pada keluarga yang kami bawa hari ini," jelas Fajar.


Sesuai arahan Gubernur Zulkieflimansyah. Ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. 


"Salam Pak Gubernur, semoga bantuan ini dapat membantu kesulitan keluarga. Yang pasti adanya program NTB Care ini adalah upaya Pemprov NTB melakukan kolaborasi dengan semua Pemda di 10 kabupaten/kota untuk membantu warga NTB yang membutuhkan uluran tangan dari pemerintah daerah," tandas Fajar. Anugrah Fajar Fahrurazie. (R/L..)..

TerPopuler