Melalui Riset Lahan Kering, Rektor Sebut Unram Siap Bantu ITDC Sejahterakan Warga Lingkar Mandalika -->

Melalui Riset Lahan Kering, Rektor Sebut Unram Siap Bantu ITDC Sejahterakan Warga Lingkar Mandalika

Minggu, 06 Agustus 2023, Minggu, Agustus 06, 2023

 

FOTO. Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D (tengah) saat menerima kunjungan jajaran direksi ITDC di ruangan kerjanya. 















MATARAM, BL - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) seluas 1.035,67 hektare, kini telah menjadi magnet wisatawan untuk datang ke Provinsi NTB.


Terlebih, dengan adanya Sirkuit Mandalika yang sudah menjadi tuan rumah ajang balap internasional yakni, WSBK dan MotoGP. 


Hanya saja, kawasan lahan kering di selatan Pulau Lombok itu, juga memiliki potensi lain untuk bisa dikembangkan dalam menyejahterakan warga sekitar. 


Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D, mengatakan, bahwa agar masyarakat sekitar KEK Mandalika tidak menjadi penonton dengan adanya event-event sport tourism internasional, tentunya perlu ada program pemberdayaan pada masyarakat.


Menurut Guru Besar Fakultas Pertanian itu, salah satu yang harus dilakukan oleh pengelola kawasan yakni, ITDC yang saat ini menjadi bagian dari holding Pariwisata, InJourney, adalah melirik potensi pertanian dan peternakan.


“Jika kita melihat masyarakat di sekitar ITDC Mandalika, seperti petani dan peternak. Kita bisa melakukan riset untuk membantu petani disana untuk menyuburkan lahan mereka. Ini karena sebagian besar lahan disana merupakan lahan kering yang memiliki potensi sangat baik untuk dikembangkan," ujar Prof Bambang pada wartawan, usai menerima kunjungan tim dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Ruang Sidang Rektor, Lantai II Gedung Rektorat, Jumat (4/8) kemarin.


Menurut Rektor, jika melihat dari sisi kacamata para peneliti Unram, hamparan lahan kering masyarakat Lombok Selatan belum dimanfaatkan secara optimal.


Untuk itu, Unram memberikan banyak tawaran riset yang siap dilakukan oleh para peneliti Unram dalam pengembangan pariwisata Indonesia, khususnya NTB.


"Intinya, jika ingin pengembangan pariwisata dapat berjalan dengan baik, maka sebuah kawasan itu juga harus bisa menyejahterakan rakyatnya. Di situ, kami siap membantu pengembangan lahan kering untuk dilakukan riset di bidang peternakan dan pertanian untuk dapat membuat membuat masyarakat sekitar bisa berdaya saing dari sisi perekonomiannya," jelas Prof Bambang. 


Sementara itu, President Direktur ITDC, Ari Respati, mengatakan, bahwa kedatangannya ke salah satu PTN terbesar di Provinsi NTB ini, adalah dalam rangka berkolaborasi dengan Universitas Mataram untuk bisa mengembangkan kawasan KEK Mandalika. 


“Kami sangat ingin bermitra dengan Unram, juga meneliti bagaimana meningkatkan pola kesejahteraan masyarakat,” kata dia.


Kawasan Mandalika sendiri ditetapkan sebagai KEK pada saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2014. KEK yang memiliki luas area sebesar 1.035,67 hektare ini juga merupakan proyek pemerintah untuk menggenjot potensi pariwisata Indonesia.


Sedangkan, peresmian KEK Mandalika sendiri dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2017. Saat itu proyek tersebut memiliki investasi total Rp2,2 triliun. Proyek KEK Mandalika dilaksanakan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, pengembang yang sebelumnya menjalankan proyek Nusa Dua di Bali.


ITDC saat ini menjadi bagian dari holding Pariwisata, InJourney.


Sementara, Sirkuit Mandalika mulai dibangun pada 2019. Pembuatan Sirkuit Mandalika melibatkan arsitek asal Amerika Serikat, Populous. Perusahaan itu sudah berpengalaman membuat beberapa arena olahraga lain seperti Stadion Wembley di London. (R/L..).

TerPopuler