Wujudkan SMK Gemilang Karya, Kabid Ikhwan Luncurkan Empat Resep Tingkatkan Kualitas SMK di NTB -->

Wujudkan SMK Gemilang Karya, Kabid Ikhwan Luncurkan Empat Resep Tingkatkan Kualitas SMK di NTB

Jumat, 07 Juli 2023, Jumat, Juli 07, 2023

 

FOTO. Kabid SMK Dikbud NTB Muhammad Khairul Ikhwan (kiri) saat meninjau pelaksanaan pembelajaran di SMK yang mulai memokuskan pada BLUD. 










MATARAM, BL - Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Muhammad Khairul Ikhwan membagikan setidaknya ada empat resep manjur yang dapat digunakan dalam membangun SMK.


Empat resep tersebut di antaranya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) SMK, pemenuhan sarana dan prasarana, regulasi yang matang, dan terakhir bagaimana mengatur operasional.


Menurut Ikhwan, pihaknya di NTB memiliki 11 strategi SMK Gemilang Karya. Strategi itu dilahirkan guna menggesa peningkatan kualitas SDM SMK di NTB yakni. Pertama, Refocusing core SMK. Refocusing core untuk memudahkan tata kelola yang baik, efektif dan efisien. 


Tidak mungkin satu SMK menyediakan pendidikan beranekaragam jurusan yang tidak berkaitan. Oleh karena itu, SMK harus dikembalikan ke marwahnya semula, misalnya teknologi rekayasa dan manufaktur atau dulu STM, harus kembali.  


Selanjutnya, SMK harus segera menjadi BLUD. Dengan menjadi BLUD memudahkan menjalin kerjasama SMK dengan dunia industri. Perjanjian kerjasama bisa dilakukan dengan mudah, kemudian hasil praktik anak-anak bisa dikolaborasikan dengan industri.


Ketiga, pembelajaran berbasis produk yang dikemas dalam teaching factory. Aktivitas kegiatan pembelajaran di SMK selalu melahirkan produk dan jasa. Ke depan produk dan jasa yang dihasilkan ini harus bisa bernilai industri dan harus bisa dijual dan diterima oleh masyarakat luas.


Berikutnya, pembelajaran berbasis proyek yang dikemas dalam Kelas Wirausaha,  Link and match antar SMK dengan dunia industri. Perjanjian kerjasama harus didesain dengan jelas dan tak sekadar MoU yang terkadang kabur tolak ukurnya. 


Keenam, program magang guru ke dunia industri.Agar para pendidik juga bisa mendapatkan update teknologi di dunia industri yang terkini.


Ketujuh, program guru tamu. Setiap SMK harus mulai mengundang guru tamu dari dunia industri. Baik praktisi, pengusaha, para ahli yang datang ke sekolah untuk mengajar sesuai kompetensi keahliannya. 


"Di sini, sekolah harus sering mengundang guru tamu karena banyak pengalaman yang bisa dibagi ke siswa," kata Ikhwan, Jumat (7/7).


Langkah berikutnya, lanjut dia, bursa Kerja SMK. Unit ini dibangun di tiap SMK yang bisa berkolaborasi dengan Disnaker dan juga job fair umum.


Ikhwan mendaku, membentuk lembaga sertifikasi internal SMK. Ada beberapa industri yang membutuhkan tenaga kerja bersertifikat. 


"Maka, dalam sekolah harus bisa difasilitasi lembaga sertifikasi internal untu memudahkan. Memang syaratnya agak berat, tetapi harus diupayakan, hadir di sekolah. Kalau SMK ada lembaga sertifikasi maka itu berarti mutunya sudah baik," ujar dia. 


Ikhwan menyebutkan langkah kesepuluh, yakni menumbuhkan kembali budaya kerja di lingkup SMK. Saat ini seperti ada yang mulai luntur di siswa lulusan SMK adalah Karakter Kerja, Disiplin. 


Berikutnya, kunjungan Industri. Para guru dan siswa bisa melakukan wisata belajar atau kunjungan ke dunia industri yang ada.


Ikhwan menegaskan, resep kedua adalah pembangunan sarana dan prasarana. 


"Membangun sarana dan prasarana agar bisa mensupport seluruh agenda yang ada yang pada muaranya bisa mendekatkan SMK dengan para pelaku industri. Pemenuhan sarana ini dilakukan melalui intervensi DAK Pusat. Sebab kita mengakui APBD kita tidak bisa mengintervensi secara total," ungkap dia menegaskan. 


Lebih lanjut Ikhwan mengungkapkan, resep ketiga, adanya regulasi yang tepat. Di NTB,  pihaknya memiliki sejumlah regulasi yang mengatur dan mendukung keberadaan SMK kaitan dengan dorongan agar masuk ke dunia industri seperti, Peraturan Gubernur (Pergub) 75 tahun 2020 tentang kapitalisasi SMK, dan Pergub 19 tahun 2020 terkait kawasan inkubasi Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida).


"Ini menjadi pintu masuk menjalin kemitraan dengan industri, Brida telah memfasilitasi itu. Kemudian BLU LD SMK kita bisa gesa dengan memproduksi produk unggulan SMK kita yang juga telah didukung dengan Pergub 43 tahun 2020 tentang bela beli produk lokal," jelas dia.


Resep terakhir adalah pengaturan operasional SMK yang baik. Ikhwan berujar, salah satu hal yang penting adlaah bagaimana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima setiap tahun dapat dioptimalkan.


Terhadap ke empat resep di atas, Ikhwan mengaku satu hal yang tak boleh luputnadalah adanya inovasi. Terutama bagaimana agar SMK dapat berjalan dan bersinergi dengan industri.


"Kita punya Rp 500 DAK di NTB. Yang sering terjadi pemenuhan sarpras itu semuanya berasal dari luar daerah," ucap dia. 


Sementara, sebanyak 35 ribu lulusan SMK di NTB kesulitan mencari kerja. Salah satu caranya, perusahaan yang biasanya menyuplai sarpras pendidikan ke NTB untuk membuka perusahaan di NTB.


"Ini kita lakukan bagaimana menggesa iklim industri di NTB, kalau perusahaan sudah banyak bangun cabang di NTB, banyak orang yang akan terlibat. SMK, industri bisa terlibat dalam rantai pasok. Sentra logam bisa berpartisipasi, semua akan hidup," tandas Ihwan. 


Dengan fenomena itu, akan terjadi juga transfer teknologi yang akan berdampak signifikan terhadap masyarakat NTB. (R/L..).

TerPopuler