Lobar Ditetapkan jadi Pilot Projek Peringatan Dini Kawasan, PMI NTB Siap Beri Dukungan Penuh Palang Merah Dunia -->

Lobar Ditetapkan jadi Pilot Projek Peringatan Dini Kawasan, PMI NTB Siap Beri Dukungan Penuh Palang Merah Dunia

Rabu, 02 Juli 2025, Rabu, Juli 02, 2025

 

FOTO. Jajaran Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Jenewa saat berkunjung ke kantor Gubernur NTB usai bertemu PLH Sekda NTB.


  















MATARAM, BL -  International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Geneva (IFRC GVA) atau yang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Jenewa direncanakan menjadikan Pulau Lombok, utamanya Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sebagai daerah pilot projek peringatan dini di Provinsi NTB.


Tiga orang dari perwakilan IFRC GVA Sophie Anne Ludwig dan Bart Broer dan Mari Charlott Morth dari Swedish Red Cross berkunjung ke Provinsi NTB dan kantor Palang Merah Indonesia Provinsi NTB. Mereka didampingi Plh Sekda NTB Lalu Moh. Faozal dan Kepala BPBD NTB Ahmadi, Rabu 2 Juli 2025. 


Kepala Markas PMI Pusat Arifin Muh Hadi mengatakan kehadiran tiga orang perwakilan relawan Internasional itu untuk melakukan asesmen untuk mengawali rencana kunjungan dari aksi donor yang bakal dilakukan di Lombok pada 13-17 Oktober 2025 mendatang. 


"Mereka memilih daerah ini sebagai kunjungan karena Lombok jadi program aksi merespon peringatan dini," ujar Arifin pada wartawan di kantor Gubernur NTB. 


FOTO. Sekretaris PMI NTB Lalu Dody Setiawan (tiga kiri) bersama jajaran PMI NTB, Ketua PMI Lobar saat mendampingi kunjungan tiga orang dari perwakilan IFRC GVA di Markas PMI NTB




Pemilihan Lombok, utamanya Kabupaten Lobar, sebagai pilot program aksi merespon peringatan dini ini karena Lombok dinilai menjadi daerah yang sangat rawan terhadap bencana banjir, gempa dan bencana kekeringan. 


"Lombok sangat unik pulau kecil berbasis kawasan. Tapi cukup rawan banjir, longsor, gempa dan kekeringan. Intinya program ini kita akan sinergi dengan pemerintah daerah dan provinsi bersinergi membangun ketangguhan di masyarakat dan pemerintah," kata Arifin.


Dalam kunjungan pada 13-17 Oktober mendatang, beberapa kelompok pendonor dari berbagai benua akan hadir di Lombok. Terdiri relawan dari 19 negara dan 40 orang dari berbagai relawan di Indonesia termasuk di NTB. 


"Jadi kelompok donor dari macam-macam, ada Uni Eropa, Australia, dan Kanada," ucap Arifin.


Tiga orang perwakilan IFRC GVA dan relawan Swedish Red Cross ini telah banyak membantu Lombok selama gempa tahun 2018 silam. 


"Pada gempa tahun 2018 itu mereka ikut membantu termasuk untuk penanganan bencana kekeringan di Lombok Barat dan Sumbawa," ungkap Arifin.


Tujuan kunjungan yang dilakukan ke kantor Gubernur NTB itu Arifin berujar untuk melihat juga potensi bantuan ke yang bisa dilakukan kerjasama dengan pemerintah daerah. 


"Mereka akan melihat seberapa berhasil aksi peringatan dini menjadi ujung tombak upaya penguatan risiko sebelum bencana datang. Inilah yang akan dilihat," jelasnya. 


Sementara itu, Ketua PMI Lombok Barat Haris Karnain menjelaskan selain akan mengunjungi PMI NTB, tiga orang perwakilan relawan Internasional itu juga akan mengunjungi Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. 


Menurut Haris untuk keberhasilan program yang akan dilaksanakan pada 13 Oktober 2025 mendatang, dia memastikan seluruh relawan siap memberikan dukungan kepada 19 delegasi relawan Internasional yang akan berkunjung ke Lombok. 


"Jadi kesiapan relawan kita cukup siap. Kemarin relawan kita ditunjuk juga terkait daerah mana jadi lokasi kunjungan," katanya. 


FOTO. Tim Palang Merah dunia saat meninjau gudang logistik PMI NTB. 



Dia memastikan seluruh relawan PMI Lombok Barat juga telah berkoordinasi dengan PMI NTB dan Pemprov NTB untuk mendukung asesmen dari 19 relawan Internasional yang akan berkunjung ke Lombok tersebut. 


"Tentu nanti ada sinergi dengan PMI Provinsi, Pemprov dan Kabupaten bagaimana kesiapan tenaga dan lainnya," ujarnya. 


Terpisah, Sekretaris PMI NTB Lalu Doddy Setiawan menambahkan bahwa pihaknya siap menfasilitasi kunjungan  dari 19 relawan Internasional ke Provinsi NTB dalam waktu dekat ini.


"Yang pasti, semua kebutuhan dan faslitasi untuk mendukung suksesnga pilot projek peringatan dini di Provinsi NTB, utamanya di Kabupaten Lobar akan kami siapkan dengan optimal. Harapannya, agar program ini dapat berjalan sukses dan lancar kedepannya," tandas Lalu Dody pada BERITA LOMBOK usai mendampingi peninjauan di Gudang Logistik PMI NTB dan Markas PMI setempat. (R/L..).

TerPopuler