![]() |
FOTO. Ketua DPRD NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda didampingi Hj Siti Ari saat memimpin aksi gotong royong sisa banjir di selokan Lingkungan Kebun Duren, Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. |
MATARAM, BL - Banjir setinggi 2,5 meter menerjang Lingkungan Kebon Duren, Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, NTB, Minggu (6/7) lalu.
Banjir merusak rumah, perabotan, hingga harta benda warga yang hanyut terbawa arus deras.
Ketua DPRD NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda mengaku, prihatin atas kondisi warga terdampak banjir di wilayah Kebun Duren.
Karena itu, pihaknya datang mengajak seluruh ASN, PPPK, pejabat Sekretariat DPRD setempat hingga dua orang anggota DPRD NTB, Hj Sitti Ari dan Rangga Danu Meinaga Adhitama untuk bersama-sama bergotong royong mengangkut sampah dan sisa lumpur yang masih tersisa di selokan air di wilayah setempat.
Hal ini, dalam rangka mempercepat proses penanganan pascabanjir yang melanda wilayah ibu kota provinsi NTB tersebut.
"Hari ini, roadshow gotong royong saya berlanjut ke Selagalas. Ini karena wilayah Kelurahan Selagalas masuk menjadi salah satu wilayah di Kecamatan Sandubaya yang terparah dilanda banjir di Kota Mataram," ujar Isvie pada wartawan, Jumat 11 Juli 2025.
Menurut Politisi Golkar ini, banjir dengan ketinggian hingga 2,5 meter itu, terpantau meninggalkan lumpur dan sampah di sejumlah selokan air milik warga.
Untuk itu, sebanyak satu unit kendaraan bak terbuka milik Sekretariat DPRD NTB, diterjunkan ke lokasi terdampak.
"Dan, puluhan karung kita siapkan mengangkut kotoran dan lumpur yang menumpuk di selokan warga Kebun Duren," kata Isvie.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa dirinya mengajak dan mengimbau masyarakat Kebun Duren agar tidak lagi membuang sampah di selokan dan sungai di wilayah setempat.
Pasalnya, saat melakukan pengangkutan sampah, ditemukan banyak limbah rumah tangga, dan plastik yang tercecer di selokan warga.
"Bagaimana enggak terjadi banjir. Sampahnya dibuang seenaknya di saluran. Bahkan, kotoran manusia yang harusnya diletakkan di sepiteng sendiri, justru ditemukan menumpuk bersama lumpur di selokan," tegas Isvie.
Ia berharap insiden banjir lalu mengajarkan masyarakat di wilayah Kebun Duren, untuk peduli dan menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di selokan dan sungai di wilayah setempat.
"Banjir datang secara tiba-tiba dengan membawa tumpukan sampah, tentunya mengajarkan agar kita semuanya tidak lagi membuang sampah sembarangan. Jadi, pelajaran insiden banjir di Kota Mataram mengajarkan pada kita semuanya untuk merawat dan menjaga lingkungan dengan baik kedepannya," jelas Isvie.
![]() |
FOTO. Ketua DPRD NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda didampingi Anggota DPRD NTB dapil Kota Mataram, Rangga Danu Meinaga Adhitama saat turun melakukan gotong royong mengangkat sisa sampah pascabanjir di wilayah Kebun Duren, Kecamatan Sandubaya. |
Sementara itu, Lurah Selagalas, Yusrin mengaku berterima kasih atas kepedulian Ketua DPRD NTB yang datang bergotong royong ke wilayahnya.
"Alhamdulillah, kehadiran Ibu Ketua sejak pukul 08.30 hingga pukul 10.00 WITA, sangat membantu dalam menyelesaikan sampah sisa banjir di wilayah kami," ungkapnya.
Menurut Yusrin, saat insiden banjir setinggi 2,5 meter pada Minggu (6/7) lalu, terdapat dua lingkungan di wilayah Kelurahan Selagalas yang terdampak banjir sangat parah.
Dua lingkungan itu, yakni Kebun Duren dan Tegal.
"Untuk Kelurahan Selagalas kurang lebih 160 KK yang terdampak. Dan memang di dua lingkungan yakni, Kebun Duren dan Tegal yang sangat parah terdampak. Ini, karena ada rumah warga yang rusak parah, fasilitas umum yang rusak hingga belasan kendaraan warga yang hanyut diterjang banjir," jelas Yusrin.
Ia mengatakan bahwa kebutuhan pascabanjir yang mendesak dipenuhi pada warga terdampak di Kelurahan Selagalas. Di antaranya, kebutuhan makanan pokok, pakaian layak pakai, selimut, kasur dan kompor.
"Alhamdulillah, khusus kompor warga yang rusak sudah mulai tertangani dengan hadirnya relawan yang khusus terjun memperbaiki kompor warga yang rusak," tandas Yusrin. (R/L..).