Aplikasi AR untuk Kemudahan Minat Belajar Bahasa Sasak di SMPN 5 Mataram -->

Aplikasi AR untuk Kemudahan Minat Belajar Bahasa Sasak di SMPN 5 Mataram

Selasa, 22 Juli 2025, Selasa, Juli 22, 2025
Oleh. Muhamad Dwi Utomo*)












PENGGUNAAN aplikasi Augmented Reality (AR) dalam pembelajaran Bahasa Sasak di SMPN 5 Mataram terbukti memberikan dampak positif terhadap minat dan motivasi siswa dalam mempelajari bahasa daerah mereka. 


Dengan metode pembelajaran tersebut berjalan dengan interaktif dan menarik, siswa menjadi lebih terlibat dalam proses belajar, pada saat gilirannya meningkatkan pemahaman mereka terhadap kosakata, tata bahasa, dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam bahasa Sasak. 


Aplikasi AR memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan elemen visual dan audio, sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan menyenangkan. 


Hal ini juga menciptakan kesempatan bagi siswa untuk memahami lebih dalam, kemudian tentang identitas budaya mereka sebagai masyarakat Sasak. 


Selain itu, integrasi teknologi dalam pembelajaran tidak hanya mengembangkan keterampilan berbahasa Sasak mereka, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat pada saat ini.


Kemudian dalam proses penerapakan aplikasi tersebut, siswa banyak trinspirasi dari penerapan perkembangan teknologi dan ikut serta berpartisipasi dalam pembelajara PPKN dengan materi pokok “Budaya nasional sebagai identitas dan jati diri bangsa”. 


Dalam materi tersebut, penulis mencoba mengimplementasikan  metode pembelajaran dengan aplikasi Markerless Augmented Reality. 


Dengan demikian, inovasi Markerless Augmented Reality terbukti efektif dalam memajukan pendidikan berbasis kearifan lokal dan sekaligus memperkuat keberadaptasi siswa terhadap perkembangan teknologi tersebut. 


Kemudian pembelajaran Bahasa Sasak menggunakan Markerless Augmented Reality telah membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa daerah.


Di sisi lain, penggunaan Markerless Augmented Reality dalam pembelajaran bahasa Sasak juga menghadapkan guru pada tantangan dalam memfasilitasi teknologi baru ini. 


Diperlukan pelatihan dan dukungan yang memadai agar guru dapat mengintegrasikan teknologi ini secara efektif dalam metode pengajaran mereka. 


Namun, manfaat yang diperoleh dari penerapan aplikasi Augmented Reality dalam pembelajaran menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjaga kelestarian budaya Sasak di kalangan generasi muda. 


Jika implementasi ini berhasil di kota Mataram, kami akan berencana untuk menerapkan aplikasi ini di sekolah-sekolah sekitaran Kota Mataram dan mencoba menerapkannya di luar Kota Mataram, contohnya di Lombok Timur, Lombok Barat, atau Lombok Utara.


Secara keseluruhan, penerapan aplikasi Markerless Augmented Reality dalam pembelajaran Bahasa Sasak di SMPN 5 Mataram dapat menjadi model inovatif yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain. 


Hal ini menunjukkan bahwa teknologi dapat berfungsi sebagai alat bantu yang efektif dalam pendidikan berbasis budaya lokal.


Secara keseluruhan, penerapan aplikasi Markerless Augmented Reality dalam pembelajaran bahasa Sasak di SMPN 5 Mataram dapat menjadi model inovatif yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain. 


Hal ini menunjukkan bahwa teknologi dapat berfungsi sebagai alat bantu yang efektif dalam pendidikan berbasis budaya lokal. (**)



*)Penulis Guru SMPN 5 Mataram. 

TerPopuler