Diwarnai Santunan Anak Yatim Piatu Pesisir Pantai Ampenan, PDIP NTB dan PDIP Mataram Gelar Haul Bung Karno ke-55 -->

Diwarnai Santunan Anak Yatim Piatu Pesisir Pantai Ampenan, PDIP NTB dan PDIP Mataram Gelar Haul Bung Karno ke-55

Senin, 23 Juni 2025, Senin, Juni 23, 2025

 

FOTO. Ketua DPC PDIP Kota Mataram Made Slamet bersama fraksi PDIP DPRD Kota Mataram, Sekretaris DPD PDIP NTB Hakam Ali Niazi saat menyerahkan santunan secara simbolis pada perwakilan anak yatim piatu usai peringatan Haul Bung Karno di halaman kantor DPD PDIP NTB di Mataram. 
















MATARAM, BL - DPD PDI Perjuangan NTB bersama DPC PDIP Kota Mataram menggelar Zikir dan Doa Bersama dalam rangka peringatan Haul ke-55 Bung Karno di halaman kantor DPD PDIP NTB di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram, Sabtu Petang 21 Juni 2025


Kegiatan religius ini dihadiri oleh para pengurus partai, kader, simpatisan, pengurus badan dan sayap partai, serta puluhan anak yatim piatu di Pesisir Pantai Kecamatan Ampenan. 


Acara lantunan zikir dan tahlil  dipimpin oleh Ustaz Asril Watoni QH, pimpinan Ponpes NW Jempong, Kecamatan Ampenan. 


Sedangkan, hadroh di isi santri Ponpes Banu Sanusi Sesela, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat (Lobar).


Sekretaris DPD PDIP NTB Hakam Ali Niazi yang hadir membacakan sambutan Ketua DPD Rachmat Hidayat mengatakan bahwa kegiatan ini  adalah upaya pihaknya memberikan penghormatan terhadap perjuangan Presiden pertama RI, Soekarno dalam memerdekakan bangsa Indonesia.


Terlebih, peringatan ke 55 haul bung Karno tahun 2025 bertepatan jatuh pada tanggal 21 Juni. 


"Sosok Bung Karno, adalah proklamator kemerdekaan, beliau adalah penyambung lidah rakyat dan juga sebagai Presiden RI pertama. Maka, sebagai kader ideologis, sudah sepatutnya kader PDIP NTB mengenang jasa perjuangannya dengan lantunan zikir dan doa secara bersama-sama," ujarnya. 


Menurut Hakam, peringatan hari wafatnya Bung Karno merupakan satu rangkaian peringatan Bulan Bung Karno. 


Hal ini, dilakukan sebagai bentuk untuk mengobarkan api perjuangan, ajaran-ajaran dan cita-cita Bung Karno.


"Yang perlu kita kenang dan melanjutkan perjuangannya, adalah cita-cita luhur Bung Karno yang hingga kini, belum selesai memerdekakan bangsa Palestina. Apalagi, prestasi Bung Karno adalah peletak pondasi memerdekakan bangsa-bangsa dunia lainnya melalui KAA," katanya. 


Hakam menegaskan Bung Karno merupakan Bapak Bangsa. Karenanya, menjalankan ajaran Bung Karno dengan konteks kondisi politik sosial ekonomi kontemporer merupakan tantangan yang tidak mudah.


Namun dengan segenap kekuatan elemen bangsa yang kini semakin menyadari pentingnya ajaran Bung Karno.


Hal itu akan menjadi daya dorong untuk dapat mengimplementasikan ajaran Bung Karno dalam tiap kebijakan politik negara. 


"Acara hari ini, momentum untuk meneguhkan kembali nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme yang diwariskan oleh beliau. Dan, Bung Karno telah mewariskan kepada kita bukan hanya kemerdekaan, tetapi juga semangat juang, keberpihakan kepada rakyat kecil, dan visi besar tentang Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian," jelas Hakam. 


"Melalui zikir dan tahlilan ini, kita panjatkan doa agar beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang demi rakyat,” sambungnya.



FOTO. Suasana Zikir dan Doa Bersama yang dilakukan PDIP NTB dan DPC PDIP Kota Mataram untuk mengenang jasa almarhum Pendiri bangsa yakni, Bung Karno 






Sementara itu, Ketua FKUB NTB TGH Muhamad Subki Sasaki dalam tausiyahnya mengaku bahwa kegiatan untuk mengenang jasa para guru dan ulama yang telah mengajarkan ilmu pada manusia wajib dilakukan.


Terlebih, haul Bung Karno sebagai Presiden pertama Indonesia. 


"Saya ini adalah salah satu orang yang kagum dengan sosok Bung Karno. Dulu saat saya menuntut ilmi di Madinah, saya rajin membaca buku beliau. Disitu, Bing Karno adalah sosok pemimpin yang dekat denga ulama hingga beliau sosok pemimpin untuk semua bangsa di dunia. Wajarlah, kalau beliau disebut sang fajar," ujarnya.


Buya Subki Sasaki, panggilan karibnya menegaskan bahwa jika saat ini ada perang antara Israel dan Iran akibat kekejian tentara zionis Israel, maka Bung Karno, adalah sosok yang sedari awal membela Palestina. 


Bahkan, penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel yang dilakukan saat Piala Dunia junior lalu di Indonesia, merupakan wasiat yang diteruskan perjuangannya oleh PDIP dibawah Ketua Umum Megawati Soekarno Putri. 


"Saya kira Ibu Megawati mengajarkan pada bangsa Indonesia bahwa wasiat Bung Karno untuk membela Palestina harus diaplikasan nyata dan bukan omongan," tegasnya. 


Lebih lanjut dikatakannya bahwa spirit dan akidah Bung Karno untuk membela kaum yang miskin dan tertindas harus terus digelorakan dan dilanjutkan. 


"Maka, kegiatan haul ini adalah  cara kita semuanya melanjutkan spirit perjuangannya. Apalagi Bung Karno adalah pemimpin untuk semua suku, agama, ras dan antar golongan. Spirit untuk melanjutkan perjuangan beliau harus terus dilanjutka sampai kapanpun," tandas Buya Subki Sasaki.


Usai Zikir dan Doa Bersama, agenda selanjutnya akan dilakukan dengan diskusi milineal,  tokoh masyarakat, tokoh agama dan kampus dalam rangka membedah pemikiran Bung Karno. (R/L..).

TerPopuler