Gratiskan Biaya Kuliah Siswa KSB di Fakultas Kedokteran, Rektor Unram Sebut Bupati KSB Pemimpin Cerdas -->

Gratiskan Biaya Kuliah Siswa KSB di Fakultas Kedokteran, Rektor Unram Sebut Bupati KSB Pemimpin Cerdas

Rabu, 17 Januari 2024, Rabu, Januari 17, 2024

 

FOTO. Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusomo (kanan) bersama Bupati KSB HW. Musyaifirin saat menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama Unram dengan Pemkab KSB untuk menggratiskan siswa KSB melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Unram dengan biaya ditanggung oleh pemkab setempat. 
















MATARAM, BL - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Mataram (Unram). Nantinya, sebanyak 25 orang siswa asal KSB akan berkuliah secara gratis di Fakultas Kedokteran Unram untuk dicetak sebagai dokter.


Penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama Unram dengan Pemkab KSB dilakukan Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusomo dengan Bupati KSB HW. Musyaifirin, Rabu 17 Januari 2024. 


Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusomo mengatakan, bahwa penandatangan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama antara pihaknya dengan Pemkab KSB menjadi yang kedua dilakukan dengan Pemda di NTB. 


Sebab, sebelumnya penandatanganan kerjasama dilakukan dengan Pemkab Lombok Tengah (Loteng) untuk penyiapan sebanyak lima orang siswa asal wilayah setempat untuk dididik menjadi dokter di PTN terbesar di Provinsi NTB tersebut. 


"Penandatanganan kerjasama ini adalah bentuk perwujudan aplikasi pentahalik yang didalamnya  ada  lima unsur, yakni Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi, serta berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan. Khusunya, penyiapan tenaga dokter di wilayah KSB," ujar Prof Bambang dalam sambutannya. 


Menurut Guru Besar Fakultas Pertanian ini, Fakultas Kedokteran memang dikenal sebagai salah satu jurusan yang ‘mahal’. Artinya, membutuhkan biaya yang banyak untuk mampu mengenyam pendidikan di sekolah kedokteran. 


Terlebih, status Fakultas Kedokteran Unram masuk predikat unggul di Indonesia. Yakni, peringkatnya 10 besar nasional. 


Karena itu, adanya kerjasama ini akan sangat menguntungkan Pemda setempat. Mengingat, kendala tenaga dokter yang minim di daerah terpencil, terluar dan kepulauan akan bisa terisi. 


"Ini karena para mahasiswa yang berkuliah di Fakultas Kedokteran Unram harus wajib kembali mengabdi ke daerah masing-masing sesuai yang termaktub dalam perjanjian yang ditandatangani antara Unram dengan Pemkab," kata Prof Bambang. 


Rektor mengaku, untuk masuk ke Fakultas Kedokteran Unram, terdapat tiga jalur yang harus dilalui calon mahasiswa baru. Yakni, Jalur Miskin Berprestasi, Reguler dan Mandiri. 


Untuk jalur Mandiri kuota yang disiapkan adalah sebanyak 30 persen dari alokasi total kuota yang disiapkan oleh pusat (Kemendikbud Ristek Dikti) berjumlah sebanyak 220 orang setiap tahunnya yang diterima di Fakultas Kedokteran Unram. 


Itu artinya, ada sekitar 75 orang yang akan diterima untuk jalur Mandiri. 


"Jadi, karena jalur Mandiri mencakup juga jalur kemitraan, maka kita bisa amankan dulu untuk alokasi 20 orang mahasiswa dari KSB yang sudah ditandatangani saat ini. Termasuk juga jatah mahasiswa Loteng. Dan ini, bisa kita addendum lagi tergantung nanti PKS dari daerah lainnya di NTB," ungkap Prof Bambang. 


Lebih lanjut dikatakannya, lantaran kuota masuk di Fakultas Unram ini, banyak didominasi mahasiswa yang lulus dari Pulau Jawa, Bali dan Sumatera hingga Sulawesi. Sedangkan, di Provinsi NTB masih kekurangan tenaga dokter.


Karena itu, kuota 30 persen yang dikelola Unram ini, benar-benar dimaksimalkan untuk kebermanfaatan putra daerah. Salah satunya, untuk Pemkab KSB dan Lombok Tengah. 


Sebagian besar yang lulus adalah Jawa dan Bali.  Hanya 30 persen yang kita kelola. Unram ada di NTB, tapi banyak tenaga dokter yang kurang. 


"Maka ini, sekarang kita antisipasi, sehingga melalui penandatanganan kerjasama ini, maka putra NTB akan berkesempatan menjadi dokter dan mereka pulang memperbaiki kesehatan masyarakat," ucap Prof Bambang. 


"Insya Allah, kedepan kita akan hubungi Bupati lainnya di NTB. Salah satunya, Kabupaten Dompu. Ini agar lebih banyak lagi Pemda di NTB mau bekerjasama untuk menyekolahkan putra-putri mereka untuk menjadi dokter. Harapannya, angka IPM NTB akan bisa meningkat lebih baik lagi," sambung dia. 


Dalam kesempatan itu. Prof Bambang memuji kiprah Bupati KSB yang dianggapnya sebagai salah satu pemimpin yang cerdas yang memikirkan peningkatan sumberdaya masyarakatnya. 


Mengingat, dengan inisiatif untuk menggelontorkan dana dari APBD untuk menggratiskan lulusan SMA/MA/SMK. Hal ini adalah investasi yang menguntungkan untuk pembangunan SDM daerah. 


"Kalau ada kepala daerah di NTB, seperti Pak Bupati KSB ini, tentu kebijakan strong ini akan membuat rakyatnya bisa aman dan nyaman. Ini, karena investasi paling baik dan berharga untuk memajukan daerah adalah hanya di bidang SDM," jelas dia. 


Sementara itu, Bupati KSB H.W Musyaifirin mengaku, ide dasar dirinya menyekolahkan anak-anak KSB ke Fakultas Kedokteran Unram kali ini, lantaran ia risau. 


Pasalnya, dari sejumlah formasi CPNS yang dibuka Pemkab KSB selama ini, justru yang daftar sangat minim. 


"Jadi, tahun 2023 kita buka formasi CPNS sebanyak 20 tenaga dokter. Tapi yang daftar hanya sekitar 2 orang. Maka, saat Pak Rektor datang ke tempat saya sebelum penghujung 2023, tanpa ada diskusi panjang, saya langsung terima tawaran beliau. Bahkan, saya minta bila perlu semua kouta mandiri melalui jalur kemitraan ini saya ambil seluruhnya. Tapi, Pak Rektor bilang sementara 20 orang saja, dan saya oke kan, hingga terwujud penandatanganan kerjasama ini," jelas Musyaifirin. 


Menurut Politisi PDIP ini, keberadaan Unram dibawah kepemimpinan Prof Bambang sangat terasa sekali bagi daerah. Sebab, adanya kuota untuk berkuliah ke Fakultas Kedokteran melalui jalur kemitraan, hal ini sengat membantu menambah kekurangan tenaga dokter yang sangat minim di NTB. 


"Memang banyak tenaga dokter yang di droping pusat ke KSB. Tapi setelah mereka teken kotak dengan saya, umurnya baru dua tahun sudah minta pindah dan alasan lainnya yakni ingin sekolah lagi ke luar daerah. Dan akhirnya, mereka enggak balik lagi ke KSB," kata Musyaifirin.


Lebih lanjut dikatakannya, mulai tahun ini hingga seterusnya, Bupati KSB membuka pintu siswa dan siswa KSB yang berada pada peringkat lima besar di sekolahnya  untuk bisa berkuliah dan mendaftar melalui program kemitraan Pemkab KSB dan Unram. 


"Yang penting dia berKTP KSB, dan berada pada peringkat lima besar, kita akan tampung dan sekolahkan mereka secara gratis ke Fakultas Kedokteran Unram. Tapi syaratnya, mereka harus ikut tes dan seleksi sesuai passing grade yang ditentukan oleh Unram. Nanti jika lolos, semua biaya kuliahnya kami tanggung seluruhnya," tandas Musyaifirin. (R/L..).

TerPopuler