Jaga Kesejukan dan Kedamaian NTB melalui Deklarasi Pemilu Damai 2024 -->

Jaga Kesejukan dan Kedamaian NTB melalui Deklarasi Pemilu Damai 2024

Selasa, 22 Agustus 2023, Selasa, Agustus 22, 2023

 

FOTO. Gubernur NTB, bersama Kapolda, Danrem Ketua KPU, Bawaslu NTB dan para pimpinan parpol di NTB membacakan ikrar untuk menghadirkan Pemilu Damai di tahun 2024.











MATARAM, BL -  Gubernur Zulkieflimansyah menghadiri Deklarasi Pemilu Damai 2024 dalam rangka Mewujudkan Pemilu yang Aman, Damai dan Berintegrasi NTB di Lapangan Bharadaksa Polda NTB, Selasa (22/8) kemarin.


Politisi PKS yang akan habis masa bhaktinya pada 19 September ini, mengaku, memberikan apresiasi kepada Polda NTB karena telah menghadirkan semua pimpinan partai, KPU, Bawaslu dan semua stakeholder terkait untuk melakukan diskusi dan mendeklarasikan pemilu damai di NTB.


"Ternyata untuk mengatur manusia tidak cukup dengan aturan atau proses, tetapi harus sering bertemu, berkomunikasi dan silaturahmi," kata Gubernur dalam sambutannya. 


Deklarasi Pemilu Damai 2024 dihadiri oleh pimpinan 18 partai politik di NTB yang akan mengikut kontestasi Pemilu 2024. Mereka yakni, PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, Nasdem, Gelora, PKS, PKN, Hanura, Garuda, PAN, PBB, Demokrat, PSI, Perindo, PPP dan Partai Ummat.


Sementara itu, Kapolda NTB Irjen Pol. Djoko Poerwanto mengajak para penyelenggara, kontestan pemilu untuk sama-sama menciptakan kesejukan dan kenyamanan dalam seluruh tahapan yang ada.


“Kita semua sepakat untuk menciptakan Pemilu 2024 yang damai demi NTB yang kondusif,” tegasnya. 


Kapolda meminta pada pihak yang hadir kali ini, agar tidak memberikan ruang bagi setiap orang yang tidak menginginkan Provinsi NTB aman dan nyaman dalam perhelatan pesta demokrasi tersebut. 


"Orang boleh berpendapat beda, tetapi jadikan perbedaan tersebut menjadi kebermanfaatan bagi NTB," kata Djoko lantang.


Terpisah, Ketua Bawaslu Provinsi NTB, Itratip, menjelaskan bahwa untuk mewujudkan pemilu damai, tentunya para peserta pemilu diharapkan  untuk melakukan kampanye sehat.


Selanjutnya, jangan saling menjelek - jelekkan, menyebar hoak. Serta, melakukan politisasi sara.   Sebab, jika hal itu dilakukan, akan dapat mengancam keutuhan dan kedamaian yang kini sudah terjalin baik.  


"Dengan, terwujudnya pemilu damai itu, maka kita harapkan kualitas hasil dari pemilu kita itu sesuai dengan harapan masyarakat," tandas Itratip.  (R/L..).

TerPopuler