Inilah Tiga Sosok Kader Pejuang Partai "Jagoan" Bu Mega -->

Inilah Tiga Sosok Kader Pejuang Partai "Jagoan" Bu Mega

Kamis, 12 Januari 2023, Kamis, Januari 12, 2023


FOTO. H. Rachmat Hidayat




MATARAM, BL - Perhelatan peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta, memang telah selesai pada Selasa Petang (10/1). Hanya saja keriuhan HUT Emas partai pemenang pemilu itu masih terasa. Terlebih, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sempat menyebut adanya tiga sosok pejuang partai yang hingga kini mereka masih setia pada naungan Banteng Moncong Putih. 


Pada peringatan HUT yang dilakukan sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan pemilu, sehingga sifatnya lebih ke internal guna memperkuat jati diri PDI-P sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.


Megawati terlihat sumringah, menyapa seluruh kader PDI-P yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Namun dari pilihan ribu kader yang hadir, nama tiga orang kader yakni, Komarudin Watubun (Ketua Dewan Kehormatan DPP/anggota DPR), H. Rachmat Hidayat (Ketua PDIP NTB/anggota DPR) dan Mantan Wali Kota Solo  yang juga Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo menjadi sorotan. 


FOTO. Komarudin Watubun


Itu menyusul, ketiga orang tersebut disebut berulang kali oleh Presiden ke-5 RI dalam momen HUT kali ini. "Pak Komarudin, Rachmat dan FX Rudyatmo, mereka itu orang yang setia dan berkorban pada partai saat zaman susah dan banyak kenangan saya dengan mereka," ujar Megawati dalam sambutannya. 


Bagi Megawati, para kader PDIP perlu meniru kesetian dan loyalitas yang ditunjukkan oleh ketiga kader itu. Sebab, ia menceritakan bahwa setiap ajang kampanye, ketiganya selalu mendampingi saat ia dikejar-kejar oleh rezim saat itu.


"Pak Komarudin, Rachmat dan juga Rudy panggilan Mantan Wali Kota Solo, adalah preman yang selalu disamping saya. Kata aparat  kala itu, saya adalah ibuknya preman karena adanya tiga orang yang setia saat susah dan senang berkeliling kampanye dengan saya di semua pelosok Indonesia," ungkap Megawati berkelakar. 


"Pokoknya, ketiga ini gerombolan, DPC Solo, Rudy, NTB Rachmat dan Komarudin ono opo ora? (ada atau tidak?) Ndi wong e (mana orangnya), hah? Ada," sambung dia. 



FOTO. FX Rudyatmo


Khusus, sosok FX Rudy yang dulu. Dengan berkelakar, Megawati menyebut bahwa mantan Wali Kota Solo itu adalah sosok yang menyukai perkelahian. Megawati pun mengungkapkan mengapa hobi membuat perkelahian disukai Rudy. 


 "Itu Pak Rudy itu urusannya maunya berantem melulu. Dulu, dia itu preman loh," ucap Megawati. 


Megawati mengaku, terharu melihat FX Rudy serta kader PDI-P lainnya yang berawal dari rakyat kecil. Ia lantas mengingat momen pernah menyemangati semua kader untuk tidak berkecil hati menjadi rakyat kecil. 


"Saya bilang 'ya enggak usah kamu kecil hati, orang untuk cari kehidupan, sini masuk'. Saya yang suka nangis, ada supir truk dia bisa jadi bupati, namanya Tasdi (Bupati Purbalingga)," tegas Megawati. 


Dalam kesempatan itu, Megawati juga bercerita tentang perjuangannya dalam dunia politik hingga berhasil menduduki kursi wakil presiden dan presiden. 


Termasuk, perjuangannya bersama PDI-P. Kemudian, Megawati mengingatkan para kadernya untuk terus turun ke masyarakat. Sebab, PDI-P besar karena rakyat. 


Selanjutnya, Megawati menyapa semua kader PDI-P. "Kangen atau tidak sama Ibu?" kata Megawati saat membuka pidatonya. "Kangen," jawab para kader PDI-P. 


Jawaban kangen itu diiringi riuh para kader yang hadir dalam ruangan acara HUT PDI-P. Setelah itu, Megawati mengajak semua kader untuk kondusif mengikuti acara, khususnya mendengarkan pidato politiknya. 


Megawati mengaku kangen dengan para kader partai berlambang banteng moncong putih itu. Ia mengaku sudah hampir tiga tahun tak bertemu langsung dengan semua kader PDI-P. 


Hal ini lantaran pandemi Covid-19 yang membuatnya lebih banyak memimpin rapat-rapat PDI-P secara daring. 


"Ternyata alhamdulillah (antusias kader tinggi)," ujar dia. Dalam pidato politiknya, Megawati bersyukur PDI-P mencapai usia emas yaitu 50 tahun. 


Adapun, tema yang diusung dalam HUT ke-50 PDIP, yakni "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam" dan subtema “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya". (R/L..).




.

TerPopuler