Tipe 1 Buat Nyaman Sekolah, Kasek SMAN 1 Narmada Bangun Toilet untuk Budayakan Hidup Sehat ke Siswa -->

Tipe 1 Buat Nyaman Sekolah, Kasek SMAN 1 Narmada Bangun Toilet untuk Budayakan Hidup Sehat ke Siswa

Selasa, 18 Oktober 2022, Selasa, Oktober 18, 2022

 

FOTO. Kasek SMAN 1 Narmada, Hulwani (kanan) saat mengecek langsung pembangunan delapan unit toilet yang bersumber dari dana DAK tahun 2022.



MATARAM, BL - SMAN 1 Narmada di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kini bersiap memulai langkah inovatif berupa revolusi toilet. 


Inovasi ini dimaksudkan untuk tetap mempertahankan status sekolah tersebut tetap menjadi salah satu pelopor sekolah budaya di Provinsi NTB, dengan cara meningkatkan kebersihan toilet. 


Melalui dana yang bersumber dari program Dana Alokasi Khusus (DAK) bantuan dari pemerintah melalui Kemendikbud Ristek Dikti tahun anggaran 2022, kini dimulai untuk pembangunan sebanyak delapan unit toilet di sekolah itu. 


"Alhamdulillah, adanya bantuan dana DAK ini, kami sudah mencanangkan untuk mengadakan pembangunan sebanyak delapan unit toilet siswa," ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Narmada, Hulwani pada berita Lombok.net, Selasa (18/10). 


Menurut dia, dengan jumlah siswa sebanyak 1.400 siswa saat ini, tentunya dua unit toilet yang ada saat ini, dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan para siswa. 


Padahal, kebersihan toilet sebetulnya bukanlah permasalahan baru. Di era modern, bahkan toilet dan sanitasi masih menjadi permasalahan pokok dunia. 


Karena itu, adanya bantuan program DAK Fisik kali ini, dirasa sangat membantu kebutuhan keseharian para siswa dari sisi fasilitas toilet yang layak dan bersih. 


Pasalnya, minimnya sarana toilet yang ada saat ini, sangat mengganggu aktifitas pembelajaran siswa selama ini. 


"Karena ada sarana toilet tapi minim jumlahnya. Biasanya siswa harus rela antri untuk masuk ke toilet yang ada. Sekali lagi, kami bersyukur atas adanya bantuan ini, sehingga kami bersama seluruh guru dan siswa berkomitmen untuk menjaga amanah yang ada terkait adanya bantuan DAK Fisik berupa pembangunan toilet ini," kata Hulwani. 


Selain kebutuhan toilet yang juga menjadi perioritas. Pembangunan ruang guru juga dirasa sangat mendesak untuk dilakukan.


Sebab, dengan jumlah sebanyak 101 guru, dan 34 orang pegawai saat ini. Tentunya, bangunan yang ada juga tidak representatif.


"Untuk sementara para guru kita tampung di ruang laboratorium yang kita sulap menjadi ruang guru. Untuk ruang yang ada, kami fokuskan untuk ruangan para pegawai agar mereka bisa fokus bekerja melayani kebutuhan para siswa dan stakeholder lainnya," jelas Hulwani. 


Ia berharap program DAK ini dapat berlanjut untuk tahun depan. Sebab, pihaknya menghendaki agar ada pembangunan ruang guru manakala ada bantuan DAK Fisik di tahun berikutnya. 


Terkait progres capaian DAK Fisik tahun 2022. Hulwani mendaku, bahwa sejauh ini, angka capainnya adalah sekitar 20 persen. Itu menyusul, pekerjaan baru dilakukan pada awal Oktober, lantaran ada perubahan pelaksana proyeknya sesuai kebijakan PPK Dikbud setempat.


Meski demikian, pihaknya bersyukur bahwa capaian proyek fisik itu, sudah sangat signifikan. Mengingat, para pekerja. Mulai tukang dan buruh hingga pelaksana proyek yang kebanyakan adalah SDM, warga sekitar sudah pula berkomitmen untuk membuat pengerjaan yang memuaskan untuk semua pihak. 


Terlebih, lanjut Hulwani, pihak sekolah juga telah membentuk tim pengawas yang berjumlah tiga orang dengan dipimpin oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana yang bertugas melakukan pengawasan dari sisi bahan hingga pekerjaannya.


"Kondisi hujan saat ini, memang jadi kendala pada pengerjaan proyek fisiknya. Tapi, dengan pengalaman  para suplier hingga tukang dan buruhnya yang memastikan bisa selesai tepat waktu, saya mewakili pihak sekolah optimis pengerjaanya bisa sesuai harapan yang sudah ditetapkan oleh PPK Dikbud NTB," tegas dia. 


Menyinggung adanya kritik atas pemilihan tipe 1 pada pola DAK Fisik kali ini. Hulwani menyebut, hal tersebut sangat wajar pada setiap pembangunan yang bersumber dari dana pemerintah, baik APBD maupun APBN. Mengingat pola ini adalah kali pertama dilakukan. 


Hanya saja, pihaknya bersama masyarakat sekitar sekolah, justru sangat mendukung pemilihan program DAK Fisik dengan Tipe 1 ini. Sebab, pihak sekolah hanya bertugas untuk mengawasi, mengamankan dan menyukseskan program pembangunannya. 


"Keuntungan Tipe 1 itu, kami enggak repot harus memulai perencanaan dan pelaksanaannya. Jadi sekolah hanya menerima barang sudah jadi. Karena tugas kita hanya mengawasi saja. Tapi, yang kontra itu, karena mereka hanya bersifat berprasangka selama ini jika kita terima fee dan lainnya. Padahal, itu enggak benar tudingannya," papar Hulwani  


Ia membenarkan, awalnya sudah banyak pihak yang nyinyir soal program DAK Fisik ini. Namun lantaran, mereka datang ke sekolah baru-baru ini. Mulai LSM, juga wartawan. 


Dan selanjutnya, diberikan penjelasan soal manfaat keuntungan Tipe 1. "Alhamdulillah, justru, semuanya banyak yang mendukung. Apalagi, yang bekerja menjadi tukang dan kuli bangunannya juga adalah masyarakat sekitar sekolah yang kena manfaatnya. Dan saya juga sudah minta pada jajaran di sekolah, agar siapapun yang datang untuk meminta penjelasan soal DAK Fisik ini untuk kita layani mereka. Bahkan, kita antarkan melihat langsung progres pembangunan toiletnya," tandas Hulwani menjelaskan. (R/L..).




TerPopuler