Terdampak Pandemi Covid-19, Warga Karang Genteng "Curhat" Butuh Bantuan Modal Usaha ke Made Slamet -->

Terdampak Pandemi Covid-19, Warga Karang Genteng "Curhat" Butuh Bantuan Modal Usaha ke Made Slamet

Minggu, 30 Oktober 2022, Minggu, Oktober 30, 2022

 

FOTO. Animo warga Lingkungan Karang Genteng, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, saat mengikuti kegiatan reses Anggota DPRD NTB dapil Kota Mataram, Ir. Made Slamet. 



MATARAM, BL – Sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Lingkungan Karang Genteng, Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram, membutuhkan bantuan modal usaha sebagai upaya menggerakkan kembali perekonomian pasca pandemi Covid-19.


Hal itu terungkap saat para tokoh masyarakat dan warga setempat bersilaturahmi dan berdialog saat kegiatan reses Anggota DPRD NTB dapil Kota Mataram, Made Slamet pada Jumat malam (28/10) kemarin.


Tokoh masyarakat Karang Genteng, H. Suryadi, mengatakan hampir seluruh warga Karang Genteng menggantungkan hidupnya menjadi pedagang mutiara. 


Hanya saja,  saat pandemi Covid-19 selama dua tahun melanda di Indonesia, termasuk di Provinsi NTB, wisatawan yang datang untuk liburan ke Pulau Lombok dirasa tidak ada. 


"Hampir setengah warga disini merasakan pahit  akibat pandemi. Yakni, penghasilan mereka anjlok sehingga sebagian pedagang terpaksa berhenti berjualan," kata dia. 


Menurut Suryadi, para ibu-ibu di wilayah Karang Genteng juga banyak berprofesi sebagai pedagang makanan dan berjualan di Pasar Pagutan. Namun, lantaran pandemi,  jumlah mereka yang berjualan juga diperkirakan turun signifikan. 


"Untuk itu, yang dibutuhkan warga Lingkungan Karang Genteng hanya bantuan permodalan usaha dari pemerintah. Bila perlu juga ada bantuan gerobak agar ibu-ibu bisa berjualan," ujar Suryadi. 


FOTO. Anggota DPRD NTB dapil Kota Mataram, Made Slamet saat bersama warga Lingkungan Karang Genteng, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, usai kegiatan resesnya, kemarin malam.



Menjawab hal itu. Made Slamet mengatakan, bahwa kondisi yang dialami warga Karang Genteng juga banyak dialami warga lingkungan lainnya di Kota Mataram. 


Menurut Politisi PDIP itu, sebetulnya ada program dari pemerintah pusat untuk pelaku UMKM yaitu Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM senilai Rp2,4 juta. Namun, masih banyak warga Kota Mataram  yang belum mendapatkan bantuan itu karena memang kuota dari pemerintah pusat terbatas.


Meski bantuan di pemerintah pusat kuotanya terbatas, lanjut dia, tidak ada salahnya jika Pemprov NTB dan Pemkot Mataram, perlu berkolaborasi memikirkan memberikan bantuan kepada UMKM yang dianggarkan melalui APBD. 


“Pemerintah kota dan Pemprov NTB harus hadir di masyarakat saat masa pandemi seperti sekarang ini,” tegas Made. 


Ketua DPC PDIP Kota Mataram itu, mendaku bahwa, untuk semua aspirasi warga Karang Genteng telah dicatatnya untuk diperjuangkan dalam program aspirasi APBD NTB 2023. 


Terlebih, sejak awal, Made mengaku, fokus memperjuangkan aspirasi terkait bantuan permodalan usaha serta bantuan gerobak untuk UMKM. 


"Kalau untuk modal usaha bisa setiap orang akan dapat alokasi Rp 2-3 juta. Itu memang sudah jadi konsen saya. Silahkan saja diajukan nama-namanya nanti melalui perwakilan partai yang ada di lingkungan, yakni Mbak Ning dan Haji Adi untuk di inventarisir namanya," tegas dia. 


Sedangkan terkait perbaikan jalan lingkungan hingga bantuan lapangan tenis meja. Made memastikan, dirinya akan siap mewujudkan keinginan warga Karang Genteng. 


Hanya saja, ia meminta warga setempat untuk tetap bersabar. Sebab, kondisi keuangan Pemprov NTB juga masih belum stabil. 


"Dulu ada warga disini (Karang Genteng) minta bantuan mesin kopi dan penghancur kelapa juga belum terealisasi hingga kini. Padahal, sudah saya anggarkan melalui dana pokok pikiran (Pokir) yang saya punya. Yang pasti,  segala usulan dan  aspirasi masyarakat di Karang Genteng, semuanya saya atensi. Tapi, tolong juga untuk memahami kondisi keuangan yang kini dihadapi daerah," tandas Made Slamet. (R/L..).

TerPopuler