Cerita Puan Raih Suara Tertinggi di Pileg 2019, Kuncinya Harus Banyak Turun dan Sapa Masyarakat -->

Cerita Puan Raih Suara Tertinggi di Pileg 2019, Kuncinya Harus Banyak Turun dan Sapa Masyarakat

Senin, 29 Agustus 2022, Senin, Agustus 29, 2022


FOTO. Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani didampingi Ketua DPD PDIP NTB H. Rachmat Hidayat saat menyapa para lansia di Mataram


MATARAM, BL - Ketua DPP PDI Perjuangan  Puan Maharani, mengatakan,  konsolidasi partai diperlukan untuk menyolidkan para kader. Apalagi tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai. 


Menurut dia, Pemilu memang akan digelar pada 2024. Namun, khusus Pemilu Presiden dan Pemilihan Legislatif, akan digelar pada 14 Februari tahun 2024. Yang artinya hanya sebulan setelah pergantian tahun.


Karena itu, waktu yang tersedia tidak banyak. Itu sebabnya, konsolidasi internal sudah harus dimulai. Apalagi, Daftar Calon Sementara calon anggota legislatif sudah akan muncul pada April 2023 untuk kemudian menjadi Daftar Calon Tetap pada November 2023.


“Kita merapatkan barisan biar tidak ada yang ke kanan atau ke kiri. Jelang 2024 semua kader harus tegak lurus,” tegas Puan yang disambut kesiapan dari para kader saat menyapa ribuan kader PDIP NTB, Sabtu (27/9) kemarin. 


Putri Presiden ke 5 RI, Hj Megawati Sokarnoputri ini, mendaku, bahwa PDIP bertekad mencetak sejarah untuk memenangkan Pemilu 2024 yang berarti akan menjadi kemenangan ketiga beruntun setelah Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. 


Puan menegaskan, kemenangan tiga kali beruntun tersebut akan menjadikan PDIP sebagai partai pertama yang melakukannya sepanjang sejarah demokrasi Indonesia semenjak Pemilu digelar pertama kali tahun 1955.


Untuk menggelorakan semangat para kader, Puan menceritakan perjalanan dirinya semenjak awal bergabung di partai. Dia menekankan, dirinya memang putri Megawati Soekarnoputri. Namun, bukan berarti dia mendapat privilege dengan status tersebut. Karena itu, dirinya harus berjuang sama seperti kader lainnya untuk bisa duduk di lembaga legislatif.


Puan tercatat menjadi anggota DPR RI pertama kali dari daerah pemilihan di Jawa Tengah pada tahun 2009. Saat itu, Puan memperoleh 200 ribu suara. Pada Pemilu 2014, Puan kembali mencalonkan diri dan mendapatkan 300 ribu suara. Namun, dia mendapatkan penugasan lain sebagai Menko PMK di periode pertama kepemimpinan Presiden Jokowi. Sehingga Puan digantikan kader lain di DPR RI.


Pada Pemilu 2019, Puan mencalonkan diri lagi sebagai Anggota DPR RI. Suara yang diraihnya menjadi rekor dalam pemilu. Sebab, suara pribadi yang diraihnya lebih dari 400 ribu, dan menjadi jumlah suara terbanyak sepanjang sejarah pemilu legislatif di Indonesia.


Puan pun mendorong seluruh kader PDIP untuk tiada henti-henti menyapa masyarakat dari dekat. Dan hal tersebut harus dimulai dari sekarang. 


Puan menekankan, menyapa masyarakat tersebut tidak melulu harus membawa sumbangan sembako.


“Mulailah dari satu keluarga. Lalu menjadi satu desa. Lalu menjadi satu kecamatan dan seterusnya,” ucap dia. 


Puan tak lupa, meminta kepada kader yang ingin diusung PDIP dalam Pilkada serentak tahun 2024 untuk bersinergi pula memenangkan partai dalam Pilpres dan Pileg terlebih dahulu. Sebab, Pileg dan Pilpres digelar lebih dahulu baru Pilkada.


“Kalau partai kita menang Pilpres dan menang Pileg, maka untuk Pilkada tentu akhirnya menjadi lebih mudah,” kata dia.


Puan pun memberi warning agar tidak ada polemik internal. Tidak boleh lagi ada terdengar antarkader saling bertengkar, lantaran berebut nomor urut caleg hingga pengusungan calon kepala daerah. 


"Yang pasti, kita semuanya bekerja dulu untuk target kemenangan partai, baru kita berfikir ke pengusungan calon kepala daerah. Ingat lho, jika partai kita menjadi pemenang, kan bisa nanti siapa yang mau diusung jadi calon kepala daerah, dibicarakan baik-baik," tandas Puan Maharani. (R/L..).

TerPopuler