Helat Sport Tourism di Sumbawa Cara NTB Ratakan Kue Pembangunan Daerah -->

Helat Sport Tourism di Sumbawa Cara NTB Ratakan Kue Pembangunan Daerah

Minggu, 03 Juli 2022, Minggu, Juli 03, 2022

 


FOTO. Komandan Lapangan MXGP Samota, Ridwansyah (kanan) bersama Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi (kiri) saat menjadi narasumber pada diskusi publik  bertema “Suksesnya MXGP Mendunia dan Bangkitnya Ekonomi NTB".




MATARAM, BL-  Ajang balap motor cross dunia atau Motocross Grand Prix (MXGP) telah usai digelar di Samota, Kabupaten Sumbawa.  Komandan Lapangan MXGP Samota, Ridwansyah menyebut MXGP merupakan langkah untuk membawa pemerataan ekonomi NTB, utamanya wilayah Pulau Sumbawa. 

"Hanya dengan sport tourism yang dapat menarik orang ke Pulau Sumbawa. Intinya, kita ingin ada penyebaran ekonomi dari kesuksesan event-event tersebut. Kita menyebarkan ekonomi untuk Sumbawa. Kalau kita ingin membangkitkan ekonomi, cara bagus dengan mendatangkan banyak orang melalui event sport tourism,” ujar Ridwansyah saat menjadi narasumber pada diskusi publik bertema “Suksesnya MXGP Mendunia dan Bangkitnya Ekonomi NTB (evaluasi, kritik, saran dan rekomendasi)” yang berlangsung di Restoran The Sultan Food Mataram, Sabtu Malam (2/7). 

Menurut Kadis PUPR NTB itu, kawasan Samota kini telah menjadi kawasan strategis provinsi yang tertuang dalam Perda. Maka Pemprov memiliki kewajiban untuk mempromosikan Samota.

“Samota adalah kawasan strategis provinsi, ada dalam Perda. Kewajiban kami mempromosikan Samota kepada dunia agar ekonomi masuk,” kata Ridwansyah. 

Ia menegaskan, bahwa tidak ada satupun dana bersumber dari APBD yang digelontorkan untuk MXGP, seperti yang dituduhkan oleh pihak-pihak tertentu. Dana APBD hanya untuk infrastruktur menuju Samota, sesuai dengan tupoksi.

“Saya tegaskan satu sen-pun tidak ada APBD di sana. Semua mereka bayar sendiri. Yang disiapkan pemerintah infrastruktur pendukung, seperti jalan. Anggaran pemerintah sebatas memperbaiki infrastruktur atau pekerjaan yang memang tupoksinya pemerintah,” paparnya.

Ridwansyah menyampaikan kabar baik. Selain menyelenggarakan event di Sumbawa dan Lombok, sesekali event sport tourism akan digelar di Bima atau Dompu.

“Dua event setiap tahun, di Lombok dan Sumbawa untuk MXGP. Tapi di Sumbawa saya minta Pak Gubernur, harus sekali ada di Bima dan Dompu,” ucapnya. 

Langkah tersebut sekaligus untuk mempromosikan daerah-daerah di NTB, untuk mendatangkan investasi yang berguna bagi kemajuan daerah.

“Investasi butuh kepastian, bagaimana mau membangun hotel kalau tidak ada kepastian. Dengan adanya kontrak MotoGP dan MXGP yang panjang akan mendatangkan investasi,” tegas Ridwansyah.

Bahkan, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo meminta NTB menggelar event sekali sebulan. Terlebih lagi MXGP Samota kemarin, sebanyak 628 UMKM terlibat, sehingga mendorong kebangkitan UMKM.

“Ada 628 UMKM saat MXGP. Ini mendorong pertumbuhan UMKM,” ungkap Ridwansyah.

Sementara itu, Kepala BKD NTB, M. Natsir, mengatakan, selama ajang MXGP Samota tidak ada pengerahan ASN untuk menonton. Dia membantah tudingan yang mengatakan ASN diarahkan menonton MXGP.

“Pengerahan ASN sama sekali tidak ada secuil kertas yang ditandangani agar mengerahkan ASN di sana,” ujarnya.

Nasir mendaku, bahwa ASN memang berkeinginan sendiri untuk nonton, dengan dana yang menjadi hak mereka di APBD.

“ASN tidak menggunakan dana APBD. Dia membeli tiket melalui dana APBD, tapi bagian hak mereka. Misalnya dan tambahan penghasilan,” jelasnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, mengapresiasi langkah Gubernur NTB, Zulkieflimansyah membangun daerah dengan menghadirkan event yang mendunia.

“Pak Gubernur secara politik saingan saya. Tapi dalam proses pembangunan NTB, saya paling sepakat dengan beliau karena pola pikir beliau,” katanya.

Mori mengambil kata-kata bijak Gubernur NTB, untuk mencapai suatu keinginan harus dimulai dari langkah pertama.

“Dia (gubernur) melihat di ujung, kita kadang tidak sampai melihat. Untuk melangkah lebih jauh, kita mulai dengan langkah pertama, sesuai kata Pak Gubernur,” ujarnya.

Kesusksesan MXGP Samota, lanjut Mori, memantik daerah lain untuk mengikuti jejak NTB. Banyak provinsi yang menginginkan adanya sirkuit di daerah mereka.

“Karena kesusksesan kita kemarin, se Indonesia mau. Pingin dibangunkan sirkuit,” katanya.

Untuk itu, Mori berharap agar masyarakat NTB memberikan kritik dan saran yang membangun, bukan untuk menjatuhkan kesuksesan event dunia tersebut.

“Jangan mengkritik diri kita hanya berdasarkan asumsi. Mungkin sebagian orang tua kita yang dagang, mungkin saudara kita (mendapatkan keuntungan dari MXGP),”tegasnya.

“Kami DPRD berharap masa yang akan datang kritik tetap kritik membangun. Pasti ada kekurangan, tapi kita berharap disempurnakan. Keterlibatan masyarakat, perlu dielaborasi lagi,” sambung dia.

Bahkan, melihat kesusksesan NTB menyelenggarakan event dunia, KONI pusat menawarkan NTB menjadi tuan rumah PON remaja pada 2024.

“Melihat kesusksesan kita KONI pusat menawarkan jadi tuan rumah PON remaja tahun 2024, karena dilihat MXGP sukses, jadi tawaran datang dengan sendirinya. Apa kita tidak bangga?” kata Mori.

Bahkan, untuk mengikuti visi Gubernur NTB, Mori akan mengubah misi LIGA 3 PSSI menjadi “dari NTB untuk Indonesia menuju piala dunia.” (R/L..).

TerPopuler