Ruslan Turmudzi bersama Lalu Normal Suzana saat mendaftar ke kantor KPU Loteng untuk maju di Pilkada 2024. |
LOTENG, BL - Ruslan Turmudzi dan Lalu Normal Suzana resmi mendaftar ke KPU Lombok Tengah (Loteng) pada Kamis 29 Februari 2024.
Mengenakan kemeja putih dengan jas warna hitam. Duet Ruslan dan Normal Suzana mendaftar untuk tampil dalam kontestasi Pilkada 2024.
Ruslan Turmudzi mengaku tampilnya dalam pilkada kali ini, tidak lain untuk melakukan perubahan untuk perbaikan di Loteng.
Terlebih, Kabupaten Loteng memiliki potensi yang cukup besar, seharusnya tidak kalah dengan kabupaten/kota lain di NTB.
Hanya saja, dengan dipercaya menjadi objek vital dengan adanya Bandara Internasional, KEK Mandalika, dan sejumlah tempat wisata menarik lainnya. Namun dari sisi PAD, justru terjadi sebuah anomali.
"Kenapa Lombok Tengah seperti ini. Itu yang memotivasi kami maju. Kami ingin punya pengalaman dan adanya kewenangan jika dipercaya memimpin, tentunya akan dapat memberi kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat Loteng," ujar Ruslan.
Politisi kawakan PDIP yang menjabat lima periode di DPRD NTB ini, mengatakan bahwa dirinya paham betul kondisi semua kabupaten/kota di NTB.
Karena itu, pengalaman tersebut menjadi modal yang kuat bagi dalam rangka membenahi Loteng.
Mengingat, lanjut Ruslan, dengan calon wakil bupati yakni Normal Suzana yang sempat menjabat wakil bupati, tentunya pengalamannya di pemerintahan akan mampu menjadi sebuah perpaduan yang menarik untuk masyarakat Loteng.
"Saya dengan Pak Normal ini perpaduan politisi dan birokrasi. Kami paket komplit dalam pemerintahan. Kami paham bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat," tegas Ruslan.
Pasangan dengan tagline "Melalui Jalan Lurus Lombok Tengah Kembali Normal" itu mengaku sudah siap dari segala hal. Baik itu strategi maupun modal.
"Namun, untuk menjadi pemimpin tidak cukup dengan itu saja, tapi juga melihat figur dan ide serta gagasan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ruslan mengaku siap memberikan ide dan gagasan menarik demi kemajuan kesejahteraan masyarakat Lombok Tengah.
"Kami ada program satu desa satu miliar. Ini realistis apabila PAD dioptimalkan," ucap dia.
Lebih lanjut dikatakan Ruslan, pemerintah harus meningkatkan BPHTB. Faktanya , saat ini harga tanah mahal. Dalam satu are bisa mencapai Rp 50 juta sampai 150 juta.
"Penerimaan kita sekarang ini, kan, kecil. Padahal, belum lagi potensi pariwisata, pajak hotel dan restoran. Saya melihat hari ini kita tidak punya database sehingga dipermainkan," tandasnya.
Untuk diketahui pasangan Ruslan-Normal diusung empat partai politik. Di antara PPP dengan enam kursi, PDIP satu kursi, Perindo dua kursi, dan Gelora satu kursi. (R/L..).