Ciptakan Kreasi Makanan Olahan, KKN Tematik Unram di Banjarsari Fokus Tekan Angka Stunting -->

Ciptakan Kreasi Makanan Olahan, KKN Tematik Unram di Banjarsari Fokus Tekan Angka Stunting

Rabu, 11 Januari 2023, Rabu, Januari 11, 2023

 

FOTO. Inilah kegiatan sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan mahasiswa KKN Tematik di di Desa Banjarsari, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lotim. 




MATARAM, BL - Sepuluh mahasiswa dari Universitas Mataram (UNRAM) sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dengan Tema "Desa Sehat".


Kegiatan ini memiliki program kerja utama yang berfokus pada permasalahan stunting anak.


Kelompok KKN Desa Sehat Periode Desember 2022– Februari 2023 diketuai oleh Adrian Islah Perdana. Sementara, anggota tim terdiri atas Jargan Mapilau, Haerul Wazni, Ewi Nurmala, Fadilla Dwi Anggarini, Rizka Nanda Putri, Ade Intan Putri Ardini, Trian Tazkiyah Erfani, Dewi Sukma Bangsa, dan Difa Darmawansyah. 


Dosen Fakultas Peternakan UNRAM, Dr.Ir. I Gusti Lanang Media, M.Si. berperan sebagai dosen pembimbing kelompok ini.


Adrian mengatakan, bahwa program kerja ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa di Desa Banjarsari, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tercatat masih ada anak yang mengalami stunting.


“Di Desa  Banjarsari tercatat masih terdapat beberapa  anak yang masuk ke dalam kategori anak stunting. Selain itu, masalah stunting menjadi fokus utama pemerintah pusat yang harus segera diselesaikan,” kata Adrian dalam rilisnya, Rabu (11/1).


Menurut dia, salah satu penyebab utama anak mengalami stunting adalah kurangnya makanan sehat dan bergizi yang dibutuhkan tubuh, sehingga menyebabkan kekurangan nutrisi. 


Selain itu, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa menjadi faktor lain yang menyebabkan anak kekurangan nutrisi, sehingga dalam hal ini Adrian dan anggota kelompok KKN-nya memberikan terobosan berupa Inovasi Produk Kreasi Olahan Makanan Sehat dengan bahan utamanya yakni, Kelor, Bayam, Jagung. Produk tersebut diberi nama yang unik, Puding "BAJA", Puding "AGUNG", dan Sop "TEKEL".


"Jadi, maksud dari penamaan produk yang unik adalah guna menghadirkan daya tarik untuk masyarakat Banjarsari. Terobosan produk makanan ini, akan diberikan langsung secara berkelanjutan pada tiap posyandu keluarga di Desa Banjarsari," ungkap Adrian. 


Ia menjelaskan, bahwa pelaksanaan sosialisasi bebas stunting sekaligus penyuluhan pengolahan makanan sehat dilakukan secara langsung dengan sasaran utamanya adalah Ibu hamil, remaja putri, balita dan masyarakat Banjarsari secara umum. 


Di Desa Banjarsari sendiri Posyandu dibagi menjadi tujuh  tempat yang terdiri dari Posyandu Dasan Sawe, Posyandu Sepakat, Posyandu Pungkang, Posyandu Banjar Getas, Posyandu Gubuk Masjid, Posyandu Cempaka, dan Posyandu Taman Sari. 


"Untuk sosialisasi dan lenyuluhan telah dilaksanakan, pada Selasa (10/1)  dengan narasumber Anna Octarina,selaku Duta Genre NTB, Marsariyati, AMG selaku Ahli Gizi Puskesmas Labuhan Haji, dan Suharti selaku pembimbing pada penyuluhan kreasi olahan makanan sehat," jelas Adrian. 


Ia menambahkan bahwa  tema sosialisasi tersebut adalah “Sinergi dan Kerja Bersama Tuntaskan Stunting”. Adapun, tujuan dari kegiatan ini adalah membantu program pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.


“Harapannya setelah diadakan sosialisasi dan penyuluhan terkait stunting ini, Desa Banjarsari, beserta para orang tua menjadi lebih memperhatikan tumbuh kembang anak, sehingga anak tidak mengalami stunting. Selain itu, diharapkan dapat sedikit membantu Pemerintah Desa dalam menyelesaikan masalah stunting,” tandas Adrian. (R/L..).




TerPopuler