Sudah Kantongi NOTAM dan Tinggal Tunggu Pengesahan Pemprov, Kawasan Sky Lancing Siap Bersaing jadi Tuan Rumah Ajang PGAWC 2023 -->

Sudah Kantongi NOTAM dan Tinggal Tunggu Pengesahan Pemprov, Kawasan Sky Lancing Siap Bersaing jadi Tuan Rumah Ajang PGAWC 2023

Kamis, 13 Oktober 2022, Kamis, Oktober 13, 2022
FOTO. Inilah kawasan Sky Lancing yang kini menjelma menjadi surga olahraga Paralayang di Indonesia 


MATARAM, BL - Kawasan Sky Lancing Paragliding di Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah (Loteng), dipastikan telah siap menjadi tuan rumah eksebisi Porprov XI NTB cabang olahraga (Cabor) Paralayang pada 20-23 Oktober 2022 ini. 


Menariknya, kendati pelaksanaan eksibisi itu maju dari jadwal yang telah ditetapkan yakni, Februari 2023. Namun pihak penyelenggara sudah memastikan kesiapan untuk menggelar event tersebut. 


Bahkan untuk menyemarakkan ajang eksibisi Cabor Paralayang selama tiga hari itu, penyelenggara sudah menyiapkan rangkaian acara. Di antaranya, trail adventure and hill climbing competition 2022 yang diikuti sebanyak 400 motor atau setara 1.500 orang. 


Selanjutnya, adventure offroad yang menghadirkan sebanyak 80 mobil yang berkerja sama dengan Indonesia OffRoad Federation (IOF). 


"Kedua acara untuk memeriahkan ajang Porprov IX Cabor Paralayang di Sky Lancing,  kita hajatkan untuk menyemarakkan HUT TNI tahun ini," ujar Sekretaris Pengurus Provinsi Paralayang NTB, Roy Rahmanto pada Berita Lombok.net, Kamis (13/10).


FOTO. Sejumlah atlet Paralayang dari berbagai daerah di Indonesia tengah menikmati keindahan kawasan Sky Lancing 


Menurut dia, majunya pelaksanaan ajang Porprov untuk cabor Paralayang dari jadwal yang sudah ditetapkan, dipicu faktor cuaca. 


Sebab, jika mengikuti jadwal yang sudah ada, tentunya hal tersebut berbahaya bagi keselamatan para atlet. 


"Paralayang ini adalah cabor yang berbeda dengan cabor lainnya yang bisa sepanjang waktu dilakukan. Paralayang punya break waktu antara Desember hingga April. Nah, jika kita ikuti jadwal yang ada, maka kami enggak berani menyelenggarakan alias tanggung jawab. Makanya, kami majukan sebagai solusi agar pelaksanaanya berjalan aman dan lancar. Utamanya, pada para atlet," jelas Roy.


Ia menegaskan, lantaran pelaksanaan Porprov menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov), maka sudah seharusnya pengesahan izin pertandingan harus juga cepat dilakukan. 


Pasalnya, biaya penyelenggaraanya hingga kesiapan SDM sudah dipersiapkan sepenuhnya secara mandiri oleh pihak pemilik Sky Lancing. 


"Kami ingin, jika persetujuan dan pengesahan itu cepat diberikan, maka Paralayang akan bisa menjadi trigger untuk cabor lainnya. Sebab, terlalu lama enggak bertanding bagi atlet Paralayang juga tidak baik untuk kondisi mereka," tegas Roy. 


FOTO. Sejumlah atlet Paralayang tengah memerkan skill mereka saat berada di udara kawasan Sky Lancing


Ia memastikan, bahwa kawasan Sky Lancing telah resmi mengantongi sertifikat Notice To Airmen atau NOTAM yang diterbitkan oleh Kementrian Perhubungan RI dan atase penerbangan terkait lainnya.


Tak hanya itu, kawasan perbukitan yang berada tidak jauh dari Sirkuit Mandalika di Kabupaten Loteng itu, telah pula mengajukan diri menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang paralayang dunia bertajuk Paragliding Accuracy Word Cup (PGAWC) pada Juni 2023. 


Di mana, Sky Lancing yang mewakili negara Indonesia akan bersaing dengan negara Thailand sebagai tuan rumah penyelenggaranya. 


Meski demikian, sebelum menjadi tuan rumah PGAWC itu,  ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak pengelola. Salah satunya, adalah penyelenggaran event Paralayang di kawasan tersebut harus tetap dilakukan 


"Tim PGAWC yang berkedudukan di Slovakia, semisal Dorna kalau di ajang MotoGP, sudah datang melihat kawasan Sky Lancing, mereka terkagum-kagum dengan keindahan kawasan ini. Apalagi, SDM dan lokasi sudah dinyatakan enggak ada masalah, hanya kita diminta untuk terus menggelar event. Jadi kita harapkan ajang eksibisi Porprov yang kita percepat pelaksanaan untuk selanjutnya kita juga akan menggelar Kejurnas, akan dapat meyakinkan pihak PGAWC untuk menjadikan Sky Lancing menjadi lokasi satu dari lima seri dunia untuk lokasi penyelenggaraanya," papar Roy..


FOTO. Kawasan Sky Lancing yang akan menjadi tuan rumah eksebisi Porprov XI NTB tahun 2022


Menurut  Ketua pelaksana Porprov XI NTB Cabor Paralayang itu, untuk menjadi tuan rumah ajang PGAWC juga dilakukan bidding. Sejauh ini, jika hal itu sukses maka, pihaknya akan memasukkan hal itu kedalam kalendar of event Paralayang Pusat yang akan dilakukan pada Desember di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah tahun ini. 


Sedangkan, untuk ajang eksibisi Porprov, akan dipertandingkan empat kelas di Sky Lancing. Yakni, ketepatan individu mendarat putra, ketepatan individu mendarat putri, dan ketepatan mendarat beregu putra dan putri. 


"Untuk atlet Paralayang di NTB sudah ada sekitar 200 orang yang sudah berlisensi dan  tersebar di tujuh kabupaten/kota, terkecuali,di tiga wilayah yang belum ada pengurusnya. Yakni, Kota Bima, Dompu dan Kabupaten Bima. Alhamdulillah, secara regulasi kita sangat melebihi sesuai ketentuan KONI terkait kepengurusan cabornya," tandas Roy Rahmanto. (R/L..).


FOTO. Rangkaian acara yang digelar pengelola Sky Lancing untuk memeriahkan eksebisi Porprov di lokasi itu. 


TerPopuler