Program Positif Disnakertrans NTB, Bohari Minta Program Magang Jepang Terus Digaungkan ke Masyarakat -->

Program Positif Disnakertrans NTB, Bohari Minta Program Magang Jepang Terus Digaungkan ke Masyarakat

Selasa, 26 Juli 2022, Selasa, Juli 26, 2022

 


FOTO. Kadisnakertrans I Gede Putu Aryadi (tengah) bersama Anggota Komisi V DPRD NTB Bohari Muslim saat menghadiri pelaksanaan rekrutmen dan seleksi program pemagangan ke Jepang di Kantor Disnakertrans setempat, kemarin.  





MATARAM, BL- Pelatihan dan pembinaan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) terampil dan unggul terus dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB.


Kali ini, sebanyak 192 orang dijaring untuk mengikuti pelaksanaan rekrutmen dan seleksi program pemagangan ke negara Jepang.
 

Kadisnakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, mengatakan, bahwa modal dasar untuk menjadi sukses ada dua, yaitu sehat jasmani dan rohani. Serta, memiliki  kemampuan berkomunikasi, tentunya  penguasaan bahasa negara lain. 


Karenanya, sebelum mengikuti proses seleksi, calon peserta di imbau untuk menyiapkan diri, seperti belajar bahasa asing dan mulai membiasakan hidup disiplin.


“Mulai sekarang biasakan hidup disiplin, tinggalkan kemalasan dan rajin beribadah untuk menuntun anda menuju kebaikan,” ujar Gede dalam sambutannya, Senin (25/7) kemarin.


Dihadapan ratusan peserta, Anggota Komisi V DPRD NTB Bohari Muslim dan Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Sumbawa. 
Gede mengingatkan kepada para peserta agar meneladani atau mencontoh para alumni program pemagangan ke Jepang yang rata-rata telah menjadi insan yang sukses sekembalinya dari Jepang.


"Para alumni magang Jepang banyak yang sukses, karena sejak dini mereka ditempa dengan sikap disiplin dan tekun bekerja. Disiplin dan jujur adalah modal dasar meraih sukses,” tegas dia.


Mantan Irbansus pada Inspektorat NTB itu, mendaku bahwa, selain mendapatkan ilmu dan pengalaman kerja untuk membentuk SDM kompeten profesional, selama proses pemagangan, pemerintah Jepang juga memberikan uang saku dan modal usaha. 


Hal ini, akan sangat membantu dari sisi biaya. "Jadi, saya beharap kepada seluruh peserta untuk senantiasa menjaga nama baik dengan menunjukkan disiplin dan etika yang baik selama di negara Jepang," ungkap Gede.


Sementara itu, Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kemnaker RI yang diwakili oleh Sub. koordinator Pemagangan RI, Beni Binarwan, menjelaskan bahwa,  sejak Maret 2022 hingga kini, pemerintah telah memberangkatkan enam angkatan atau sekitar 969 orang dengan jumlah perusahaan 999 untuk program magang ke Jepang. 


Beni mengatakan, jika tidak ada yang lolos di seleksi Tahun 2022, maka akan bisa mengikuti program seleknas di Bekasi, Makassar dan kota lainnya. Persyaratan untuk seleksi magang Jepang agak ketat dan tidak ada toleransi sama sekali.


“Pemerintah berharap rekrutmen di NTB semuanya bisa lolos. Kemarin sudah dilaksanakan try out dan hasilnya maksimal,” kata Beni. 


Kemnaker RI selalu berupaya meningkatkan jumlah peserta ke Jepang, karena pemerintah Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja. Selain kebutuhan tenaga kerja yang sangat tinggi, tujuan pemagangan Jepang ini dapat menambah wawasan dan keterampilan di Negeri Sakura tersebut. 


“Kami berharap peserta pemagangan bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja, baik berupa siswa magang maupun bekerja langsung di perusahaan-perusahaan Jepang,” ungkap Beni.


Berdasarkan survei dari BPS tahun 2030-2040, negara Indonesia akan memasuki bonus demografi. Dimana proporsi usia kerja atau usia produktif lebih besar dibandingkan proporsi bukan usia kerja. Adanya bonus demografi membuka kesempatan bagus untuk Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah beserta stakeholder terkait menyiapkan SDM yang kompeten untuk menghadapi bonus demografi, sehingga menghasilkan tenaga kerja berberkualitas untuk mengisi pasar kerja dalam negeri maupun luar negeri.


Terpisah, Anggota Komisi V DPRD NTB H. Bohari Muslim menjelaskan, bahwa  program magang ke Jepang ini sangat bagus dan perlu lebih digaungkan ke masyarakat. 


Rencananya proses seleksi magang ke Jepang akan dilaksanakan dua kali dalam tahun 2022 ini, yaitu pada bulan Juli dan Desember 2022. 


Bohari juga memberikan nasihat kepada peserta agar memperbaiki niat bahwa magang ke Jepang ini jangan dianggap hanya untuk kerja, tetapi anggaplah sebagai suatu proses melatih diri.


“Carilah ilmu sebanyak-banyaknya selama di Jepang agar pulang nanti, kalian memiliki skill dan pengalaman, sehingga nanti ketika kembali ke Indonesia sebagai SDM berkualitas yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk memajukan Provinsi NTB" ujarnya. 


Terakhir, Politisi Nasdem itu, mengungkapkan komitmennya untuk membantu kelancaran program Pemagangan ke Jepang ini dengan menyediakan dukungan anggaran agar biaya yang dikeluarkan peserta dapat diminimalisir. 


"Selain itu, saya akan membantu alumni magang Jepang yang ingin berwirausaha," ucap Bohari. 


Sebelumnya, Perwakilan IM Japan Fujita Shinggdu menambahakan, setelah lulus seleksi tahap ini peserta akan di tes kemampuan bahasa Jepang. Jika lulus tes bahasa, maka akan mengikuti pelatihan tahap I yang dilaksanakan selama 72 hari. Kemudian mengikuti tes bahasa tahap kedua. Jika lulus tes bahasa tahap kedua, maka akan mengikuti pelatihan tahap II selama kurang lebih 2 bulan di Cevest Bekasi.


“Jika proses rekrutmen ini sampai ke pelatihan tahap II berjalan lancar, maka saya perkirakan peserta akan berangkat ke Jepang pada bulan Maret 2023,” ujar Fujita.
 

Fujita menjelaskan kerjasama IM Japan dengan Kemnaker RI sudah berjalan hampir 30 tahun sejak tahun 1993. IM Japan memiliki 15 kantor cabang di Jepang, dari Hokaido sampai Okinawa. IM Japan seperti bapak angkat bagi peserta magang Jepang.


“Jika peserta magang menemukan masalah selama melakukan proses pemagangan dapat disampaikan ke petugas IM Japan. Kami akan mendukung kalian semua dan sama-sama menemukan solusi terbaik,” ucap Fujita.


Fujita juga memberikan motivasi kepada peserta seleksi agar memiliki rencana hidup sejak dini. Dalam program magang Jepang, setelah siswa melaksanakan magang selama 3-5 tahun akan mendapatkan modal usaha dari pemerintah Jepang. 


“Dengan tujuan hidup yang kalian tulis sejak dini, kalian akan tetap semangat menjalani magang di Jepang apapun rintangan yang dihadapi,” kata Fujita. (R/L..).

TerPopuler