Hadirkan Diskop UKM NTB, LPP NU Gercep Gagas Pembentukan Koperasi Sejahterakan Pengurus -->

Hadirkan Diskop UKM NTB, LPP NU Gercep Gagas Pembentukan Koperasi Sejahterakan Pengurus

Minggu, 26 Oktober 2025, Minggu, Oktober 26, 2025

 

FOTO. Kabid Pembinaan Koperasi Diskop dan UMK NTB, H. Muksin (tengah) bersama para pengurus LPP NU usai dialog dan sosialisasi pendirian koperasi di Aula PWNU NTB. 



























MATARAM, BL - Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPP-NU) Provinsi NTB menggandeng Dinas Koperasi (Diskop) dan UKM NTB untuk melakukan pemahaman dan sosialisasi terhadap pentingnya pembentukan koperasi untuk menyejahterakan para pengurusnya. 


Kegiatan digelar di Aula PWNU NTB di Jalan Pendidikan, Kota Mataram, Sabtu 25 Oktober 2025. 


Ketua LPP NU NTB, Lalu M Husni Ansyori atau Gus Coy mengatakan bahwa sosialisasi  peningkatan pemahaman dan pengetahuan perkoperasian ini diperlukan, lantaran pihaknya ingin gerak cepat (gercep) melaksanakan program riil yang fokus pada pengembangan ekonomi keumataan usai pengurus LPP NU dilantik saat Hari Santri 2025 pada Rabu 22 Oktober 2025 lalu. 


"Potensi NU dengan banyaknya badan-badan dan ponpes yang dimiliki sangat besar. Namun, belum ada yang fokus melirik sektor perekonomian keumatan. Salah satunya, koperasi," ujarnya. 


Gus Coy mengaku, para pengurus LPP NU ini, memiliki beragam kompetensi keahliaan di bidang usaha yang ditekuninya selama ini. 


Namun, lantaran belum ada pengetahuan soal koperasi yang dikenal sebagai soko guru perekonomian bangsa Indonesia, tentunya pihaknya membutuhkan bimbingan dan sosialisasi untuk memulai membentuk usaha bersama yakni, koperasi. 


"Kalau soal kompetensi SDM, jangan diragukan kemampuan pengurus LPP NU. Insya Allah, kami yang hadir ini, sudah siap dengan segala konsekuensi agar bagaimana koperasi yang terbentuk kedepannya bisa eksis dan enggak panas-panas mendirikan di awal saja, tapi kita ingin lima hingga sepuluh tahun bisa berjalan dengan baik," jelasnya. 


FOTO. Ketua LPP NU NTB, Lalu M Husni Ansyori atau Gus Coy  (kiri) saat memimpin dialog dan diskusi perkoperasian LPP NU NTB yang dihadiri Kabid Pembinaan Koperasi Diskop dan UMK NTB, H. Muksin (tengah). 



Menjawab hal itu, Kabid Pembinaan Koperasi Diskop dan UMK NTB, H. Muksin, menyambut baik rencana pengurus LPP NU untuk mendirikan sebuah koperasi untuk menyejahterakan para pengurus hingga umat Nahdatul Ulama di Provinsi NTB.


"Kenapa kami datang saat hari libur, ini karena kami melihat aura semangat positif dan antusias pengurus LPP NU NTB untuk gerak cepat bekerja usai pelantikan mendirikan sebuah koperasi untuk kesejahteraan umat," katanya.


Muhsin mengatakan bahwa jumlah koperasi di NTB tercatat sebanyak 4.847 koperasi. Namun, jumlah koperasi yang tidak aktif ada sebanyak 47 persen atau sekitar 2.200 koperasi.


Sedangkan, 1.166 diantaranya adalah Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang telah berbadan hukum di NTB.


"Dari ribuan kopdes Merah Putih, Insya Allah, sebayak 106 di antaranya ditargetkan untuk aktif beroperasi hingga akhir tahun 2025. Makanya, kami fokus mulai minggu depan dan seterusnya, akan melakukan pelatihan peningkatan SDM ke pengurusnya. Inilah dasar kami datang pada hari libur karena kalau minggu depan agak sulit menyesuaikan waktunya," jelas Muhsin. 


Ia mengatakan bahwa syarat pendirian koperasi harus dilakukan oleh mnimal sembilan orang. Dengan jenis koperasi terdapat lima, yakni produsen, jasa, simpan pinjam, konsumen (serba usaha) dan jasa. 


Muhsin berharap sebelum LPP NU mendirikan sebuah koperasi agar dilakukan rapat internal terlebih dahulu. Sebab, pihaknya juga tidak menghendaki agar koperasi hanya sebatas semangat di awal-awal saja. 


Hal ini, lantaran banyak koperasi yang sudah terbentuk selama ini, justru tidak pernah menggelar rapat anggota tahunan (RAT) yang dipersyaratkan. 


"Jadi, jika sudah terbentuk koperasi wajib menggelar RAT. Kami akan terus monitor, jika enggak pernah ada RAT, maka itu sudah masuk katagori koperasi mati alias tidak aktif," katanya.


"Maka, sikap mendirikan harus selaras dengan semangat membesarkan, dan mempertahankan. Insya Allah, kami siap melakukan pendampingan dan pembinaan kedepannya," sambung Muhsin. 


Pelaksanaan diskusi antara LPP NU dengan menghadirkan Diskop UMK NTB ini, berlangsung hangat. Hal ini ditandai dengan para pengurus banyak mengajukan pertanyaan pada pejabat Diskop yang hadir seputar pendirian koperasi. 


"Jika melihat jumlah pengurus LPP NU yang tersebar di 10 kabupaten/kota dan dengan kemampuan personal pengurus, baiknya jika mendirikan koperasi yang pas untuk pemberdayaan ekonomi umat adalah koperasi konsumen atau serba usaha," tandas Muhsin. (R/L..).

TerPopuler