Harap Partisipasi Pemilih Meningkat, KPU NTB Pantau Pemilihan di TPS di Lobar dan Mataram -->

Harap Partisipasi Pemilih Meningkat, KPU NTB Pantau Pemilihan di TPS di Lobar dan Mataram

Rabu, 14 Februari 2024, Rabu, Februari 14, 2024

 


FOTO. Komisioner KPU NTB Agus Hilman (kanan) saat memantau pemungutan suara di salah satu TPS di Kota Mataram. 














MATARAM, BL - Sebanyak 22 orang warga Batu Layar Barat, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memilih menggunakan DPK (Daftar Pemilih Khusus).


Mereka memilih menggunakan DPK, lantaran tidak terdaftar dalam DPT. Sementara, total pemilih di TPS 17 Batulayar Barat, berjumlah sebanyak 149 orang. 


Rinciannya, untuk laki-laki sebanyak 66 dan Perempuan sebanyak 83 orang. 


Komisioner KPU NTB, Agus Hilman, mengatakan, bahwa pihaknya sengaja melakukan monitoring ke sejumlah TPS di wilayah Kota Mataram dan Lobar di hari pencoblosan pada tanggal 14 Februari. 


Di mana, untuk di Kota Mataram TPS yang dipantau yakni, TPS 006 Kelurahan Pejeruk, TPS 04 Dayan Peken dan TPS 19 kelurahan Bintaro. 


Sementara untuk di Kabupaten Lobar, wilayah TPS yang dipantau yakni, di TPS 17 Batu Layar Barat, Kecamatan Batulayar dan kantor PPK Kecamatan Gunungsari. 


"Untuk di TPS Batulayar Barat ada sekitar 22 orang yang memilih masuk katagori DPK. Ini karena mereka memilih menggunakan KTP-el karena informasi PPS dan Pantarlih, puluhan orang ini, pas coklit tidak ada di lokasi," ujar Agus pada wartawan di sela-sela melakukan monitoring dan evaluasi ke sejumlah TPS di Lobar dan Kota Mataram, Rabu 14 Februari 2024. 


FOTO. Komisioner KPU NTB saat memantau pencoblosan di TPS di Pejeruk. 



Menurut dia, antusias masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2024 kali ini, sangat tinggi. Hal ini berbeda dengan kondisi saat pemilu lalu. 


Bahkan, Agus mengungkap bahwa jalanan protokoler di ibukota provinsi NTB tersebut sempat lengang saat sekitar pukul 07.00 menjelang pencoblosan. 


"Semoga dengan situasi lengang itu, menjadi penanda bahwa partisipasi masyarakat bisa meningkat di Pemkot 2024 ini," kata dia. 


Agus mendaku bahwa saat melakukan pemantauan di TPS 17 Batulayar Barat, dirinya sempat memberikan penjelasan pada salah satu warga setempat yang ngotot untuk memilih. Padahal, warga tersebut memiliki KTP Jakarta. 


Parahnya, menurut Agus merujuk penuturan KPPS setempat, ada banyak warga lainnya yang juga menghendaki untuk memilih menggunakan KTP. Hal ini lantaran mereka termobilisasi atas informasi dari kanal tiktok yang memperbolehkan menggunakan KTP.


"Tapi, setelah mereka diberikan pemahaman bahwa menggunakan KTP elektronik bisa asalkan mereka terdaftar sebagai warga sekitar yang ditandai dengan KTP yang dimiliki. Sementara, KTP luar daerah, bakal ditolak. Dan syukurnya, pada pemilih itu memahami," jelas Agus. 


Terkait pantauan di PPK Gunungsari. Ia menyebut bahwa ada kasus delapan orang ngotot ingin memilih menggunakan KTP. Bahkan, mereka sempat mengancam akan melaporkan KPPS lantaran tidak memberikan hak pilih saat datang ke TPS. 


Namun setelah di kros chek, justru KTP yang mereka miliki adalah KTP Jakarta. 


"Secara umum, proses pencoblosan berjalan lancar. Tapi memang ada kendala di beberapa TPS di Mataram menyangkut kekurangan kertas suara di dua TPS di Karang Pule, Kecamatan Sekarbela. Dan syukurnya, oleh KPU setempat hal itu bisa diatasi dengan mendistribusikan kertas suara dari TPS lainnya yang kelebihan kertas suara," papar Agus Hilman.


FOTO. Komisioner KPU NTB Agus Hilman (kiri) saat memberikan penjelasan pada pemilih di TPS Batulayar Barat yang ditolak oleh KPPS setempat lantaran menggunakan KTP berdomisili Jakarta. 



Sementara itu, pantauan wartawan, jumlah pemilih di TPS 006 Pejeruk sebanyak 266 orang dengan pemilih laki-laki sebanyak 131 orang dan perempuan sebanyak 135 orang. Serta, kertas suara robek sebanyak 3 buah. 


Untuk di TPS 04 Dayan Peken jumlah DPT sebanyak 221 orang dengan dengan kelebihan kertas suara sebanyak 15 buah untuk DPRD Provinsi NTB. 


Sedangkan,  di TPS 19 Kelurahan Bintaro jumlah DPT sebanyak 288 orang dengan pemilih laki-laki sebanyak 151 dan Perempuan sebanyak 137 orang. 


Agus menambahkan dari diskusi yang dilakukannya dengan pemilih yang berusia lansia. Mereka mengeluhkan ketiadaan foto caleg di kertas suara untuk caleg DPRD kabupaten/kota, provinsi hingga DPR RI.


Selain itu, tulisan nama caleg nya juga sangat kecil. Hal ini berbeda dengan caleg DPD dan calon presiden dan calon wakil presiden yang ada fotonya. 


"Semua masukan dari para pemilih akan kita akomodir dan catat untuk perbaikan pemilu kedepannya. Tapi yang kami syukuri, warga merasa antusias untuk memilih di Pemilu 2024 ini," tandas Agus Hilman. (R/L..).

TerPopuler