Membanggakan, Dosen UIN Mataram Mampu Ciptakan Alat Teknologi Destilasi Air Laut jadi Air Minum -->

Membanggakan, Dosen UIN Mataram Mampu Ciptakan Alat Teknologi Destilasi Air Laut jadi Air Minum

Kamis, 21 Desember 2023, Kamis, Desember 21, 2023

 

FOTO. Inilah Alat Teknologi Destilasi Air Laut yang Dibuat oleh Dr. Irwan Dosen yang kini  dalam proses pengajuan Hak Paten (Hak Cipta).
















MATARAM, BL - Salah satu Dosen Fisika dan Ilmu Kebumian di UIN Mataram, Irwan, PhD, berhasil membuat alat untuk mengkonversi air laut menjadi air minum dan garam berkualitas dengan biaya yang terjangkau. 


Alumni Tohoku Universiti Jepang ini, mampu mengkonversi teknologi destilasi air laut menggunakan Sistem Hybrid Solar cell dan Gas. 


Alhasil, alat ini tetap bisa digunakan meskipun di daerah dengan akses listriknya yang terbatas. 


Irwan mengatakan, bahwa penelitian yang dilakukannya dilatar belakangi oleh krisis air bersih yang terjadi di beberapa daerah terutama di daerah pesisir dan pulau-pulau terpencil di NTB dan daerah-daerah lain di Indonesia. 


"Selain itu, panen garam yang sering gagal akibat hujan yang sering terjadi tiba-tiba di tambak garam di beberapa daerah menjadi masalah krusial yang mengakibatkan penurunan produksi Garam Nasional," ujarnya pada wartawan melalui pesan tertulisnya, Kamis 21 Desember 2023. 


FOTO. Irwan, PhD.



Dr. Irwan yang dikenal sebagai Geofisikawan dan Geologist, mengaku bahwa kondisi krisis air bersih dan penurunan produksi garam ini, dipicu karena perubahan cuaca ekstrem sebagai akibat dari Global Climate Change atau perubahan iklim global. 


Kondisi ini mengakibatkan terjadinya hujan yang tidak menentu dan sulit untuk di prediksi yang sering kali mengakibatkan gagalnya panen garam. 


"Keunggulan dari teknologi destilasi air Laut ini adalah proses produksi air tawar yang cepat, yaitu mencapai 150-200 Liter / jam dengan Garam bersih dan berkualitas yang dihasilkan mencapai 35 kg/ jam," kata dia. 


lebih lanjut dikatakan Irwan, komponen-komponen alat yang diciptakannya akan bisa didapatkan dengan mudah dan terjangkau, sehingga jika terjadi kerusakan bisa diperbaiki dengan cepat. 


Ia menyebutkan bahwa proses pengoperasian alat ini juga sangat mudah dan sederhana. Sebab,  alat ini dilengkapi dengan sensor keamanan yang bisa menonaktifkan sistem ketika terjadi kelalaian dalam pengoperasian alat (human error).


"Jadi, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka alat teknologi destilasi air akan bisa non aktif dengan sendirinya," ucap Irwan. 


Ia berharap, alat teknologi destilasi air laut yang bisa menjadi amal bakti UIN Mataram untuk masyarakat dan di produksi secara masal untuk mengatasi krisis air bersih di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil atau daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih. 


Selain itu, hal ini akan menjadi solusi untuk impor garam Indonesia yang mencapai 1 Juta ton/tahun untuk mencukupi Kebutuhan Garam Nasional. 


"Insya Allah, mohon doanya untuk saya terus mengembangkan teknologi ini, sehingga lebih ekonomis dan menjadi solusi berkelanjutan dalam mengatasi krisis air bersih dan garam berkualitas dimasa yang akan datang sebagai akibat dari perubahan iklim global (Global Climate Change) yang tidak bisa dihindari," jelas Irwan. 

 

Terpisah, Rektor UIN Mataram, Prof Dr. H. Masnun Tahir sangat mengapresiasi hasil karya cipta monumental  yang dihasilkan oleh salah satu tenaga pendidik di UIN tersebut. 


Terlebih, hal ini menjadi hak paten UIN Mataram. 


"Pak Irwan sudah menunjukkan kemampuannya untuk berinovasi dan mengintegrasikan sains untuk tujuan pengetahuan dan peradaban," kata  Prof Dr. H. Masnun Tahir. (R/L..).


TerPopuler