Butuh Sumur Bor Efek Kekeringan Meluas di Lombok Tengah Selatan, Warga Curhat ke Lalu Pelita -->

Butuh Sumur Bor Efek Kekeringan Meluas di Lombok Tengah Selatan, Warga Curhat ke Lalu Pelita

Selasa, 31 Oktober 2023, Selasa, Oktober 31, 2023

 

FOTO. Anggota Komisi IV DPRD NTB H.Lalu Pelita Putra saat menerima pengaduan masyarakat di wilayah Selatan Loteng terkait dampak elnino yang meluas, sehingga memicu areal pertanian mengalami kekeringan dan gagal panen.














LOTENG, BL - Kekeringan melanda sejumlah daerah dari warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih hingga ancaman gagal panen sudah terjadi di wilayah Provinsi NTB. 


Parahnya, untuk Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) merujuk data hasil verifikasi yang dilakukan Tim Ditjen PSP, sudah ada sekitar 70 hektar (ha) lahan pertanian di wilayah setempat mengalami kekeringan. 


Salah satunya, para petani dan nelayan petambak udang vaname di Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur. Di mana, tanaman cabe yang ditanam warga mulai layu. Pun pada tambak udang di wilayah setempat yang juga mengering. 


Anggota DPRD NTB H.Lalu Pelita Putra mengaku, bahwa dari sebanyak 14 titik reses yang dilakukannya di wilayah Loteng bagian Selatan,  umumnya masyarakat mengeluhkan dampak elnino yang meluas sehingga berdampak pada kekeringan.


"Hampir semua titik yang saya kunjungi, warga mengalami kesulitan air bersih. Mereka bahkan sampai shalat lima waktu, sudah berulang kali melakukan tayamum karena ketiadaan air di masjid-masjid," ujar Pelita pada wartawan, Senin Malam, 30 Oktober 2023.


Menurut Ketua PKB Loteng ini, penyaluran air bersih yang dilakukan Pemda setempat, termasuk oleh PDAM juga tidak optimal sejauh ini. Hanya saja, Pelita memaklumi tidak optimalnya distribusi air bersih itu, lantaran kekeringan saat ini, dirasa sudah sangat meluas di wilayah Kabupaten Lombok Tengah bagian Selatan. 


"Kita enggak tahu sampai kapan kekeringan ini bakal terjadi. Maka warga mengusulkan adanya pembangunan sumur bor di masing-maisng wilayah," kata Pelita. 


Ia mengaku, pilihan pembangunan sumur bor dirasa sangat efektif untuk mengatasi kekeringan ekstrim akibat elnino tahun ini. Hanya saja, pembangunan sumur bor itu perlu dilakukan di satu titik yang bisa di akses oleh semua warga secara bergiliran. 


"Kalau di wilayah selatan ini, rata-rata kalau pengeboran untuk bisa keluar air bersih itu, minimal  butuh 70 meter. Nah, batas itu sudah bisa menjadi ranah provinsi jika merujuk aturan dan kewenangan perizinan pengeboran," ungkap Pelita. 


FOTO. Animo warga memadati reses HL.Pelita Putra di berbagai titik di Kabupaten Lombok Tengah di wilayah Selatan.


Karena itu, lanjut dia, pihaknya akan menyuarakan aspirasi warga di wilayah Selatan Loteng untuk bisa disuarakan dalam sidang paripurna laporan reses dalam waktu dekat ini. 


"Ketimbang kita hanya bekerja menjadi pemadam kebakaran yakni, jika musim kemarau kita droping air. Kenapa tidak kita suarakan bangun sumur bor namun itu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tegas Pelita Putra menjelaskan. 


Diketahui, data BMKG Stasiun Klimatologi NTB mencatat, curah hujan di wilayah Pulau Lombok dan Sumbawa pada dasarian II Oktober secara umum dalam kategori rendah. Sifat hujan saat ini di wilayah NTB seluruhnya pada kategori Bawah Normal (BN).


Sedangkan, data Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) NTB menyebutkan bahwa  jumlah warga yang terdampak kekeringan tersebar di sembilan kabupaten dan kota di NTB, terkecuali Kota Mataram yang menjadi pusat kota pemerintahan NTB.


Selain itu, sebanyak 577.025 jiwa yang terdiri dari 163.699 kepala keluarga (KK) di 70 kecamatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terdampak kekeringan akibat fenomena alam El Nino. Data itu terhitung per 21 Agustus 2023.  (R/L..).

TerPopuler