 |
| FOTO. AKBP Edwin Saleh S.I.K. .M.I.K, |
MATARAM, BL - Beredarnya informasi yang menyebutkan bahwa Polres Manggarai melakukan tindakan represif pada warga Poco Leok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dipastikan tidak benar.
Kapolres Manggarai, AKBP Edwin Saleh S.I.K. .M.I.K, mengaku, perlu melakukan klarifikasi lantaran beredarnya dugaan adanya intimidasi/pengancaman/penganiayaan terhadap warga yang pro dengan pembangunan PLN Panas Bumi.
“Sampai saat ini, tidak ada tindakan represif yang dilakukan Polres. Kami perlu melakukan klarifikasi agar klear masalah warga Poco Leok, Kecamatan Satar Mese itu,” kata Kapolres Manggarai, AKBP Edwin Saleh S.I.K. .M.I.K dalam siaran tertulisnya, Kamis (22/6).
Ia menegaskan bahwa pembangunan proyek PLTP Ulumbu Unit 5-6 di Poco Leok, merupakan proyek strategis negara. Karena itu, tugas polisi adalah untuk mengamankan.
"Diminta atau tidak diminta, kami dengan tegas untuk wajib diamankan," ucap AKBP Edwin.
Menurut dia, PLTP yang ada di Kecamatan Satar Mese itu, merupakan salah satu proyek strategis nasional, sehingga kepolisian memiliki tugas dan tanggungjawab mengamankan pelaksanaan proyek tersebut.
"Ini bukan proyek swasta, sehingga sekali lagi ini merupakan proyek strategis nasional yang tujuannya untuk kemajuan Flores NTT secara umum khususnya Manggarai,” ujar AKBP Edwin.
Ia mengimbau dan mengajak kepada masyarakat NTT, untuk wajib mendukung terhadap proyek itu.
“Karena tidak semudah itu pemerintah menetapkan satu wilayah proyek strategis nasional dan seharusnya kita harus bersyukur pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap kabupaten Manggarai,” tandas AKBP Edwin. (R/L..).