 |
MATARAM, BL - Universitas Mataram (Unram) kembali melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi internasional. Kali ini, perguruan tinggi terbesar di Provinsi NTB itu, melakukan Kerjasama dengan Maejo University, negara Thailand.
Nantinya, kerjasama antar dua perguruan tinggi akan menitikberatkan pada kerjasama pertukaran staff (professor, dosen, tenaga pendidik dan penelitian).
Selanjutnya, pengembangan SDM, pertukaran informasi akademik dan berbagai kepentingan dengan mutual interest. Serta, kerjasama penelitian dan kegiatan akademik lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) sendiri dilakukan Baiq Rien Handayani, SP. MSi. PhD selaku Dekan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri (Fatepa) mewakili Rektor Unram Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, MAgr. St. Ph.D bersama Rektor Maejo University, Assoc.Prof Dr.. Weerapon Thongma.
Turut menyaksikan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Dr. Ir. Satrijo Saloko, MP dan Prof Novizar selaku President of SAFE Network dari Universitas Andalas.
Di mana, SAFE (Sustainability Agriculture, Food and Energy) network selaku fasilitator kerjasama itu, bersamaan dengan penyelenggaraan International Conference memperingati “a decade of companionship” dengan tema “Lab to blue print : Bring Science Closer to the Community”, di Empress Premier Hotel-Chiang Mai-Thailand pada Minggu (28/5) kemarin.
President of SAFE Network dari Universitas Andalas, Prof Novizar mengatakan, bahwa tujuan adanya forum tersebut, adalah menjadi media sharing inovasi bidang pertanian, pangan dan energy.
"Jadi, forum ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi, kekeluargaan dan persahabatan antar anggota Network. Makanya ada salah satu acaranya adalah penandatangan MoU antara Unram dan Maejo University yang juga didukung oleh Rektor Chiang Mai Rajabhat University," ujar Novizar dalam pesan WhatsAppnya, Senin (29/5).
Sementara itu, Rektor Maejo University, Assoc Prof Dr Weerapon Thongma, mengatakan, bahwa teknologi harus digunakan sebagai kebijakan dalam penyelesaian berbagai permasalahan.
“Mengintegrasikan pertanian dan energi berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting dalam keberlanjutan pertanian,” kata dia.
Kegiatan konferensi ini dibuka secara resmi oleh Atase Pendidikan KBRI Bangkok Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng.PhD. (R/L..).