Penuhi Modal Inti sesuai Ketentuan OJK, Bank NTB Syariah Gandeng Bank Jatim -->

Penuhi Modal Inti sesuai Ketentuan OJK, Bank NTB Syariah Gandeng Bank Jatim

Minggu, 15 Januari 2023, Minggu, Januari 15, 2023

 

FOTO. Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat bersama Dirut Bank NTB Syariah bertemu dengan jajaran petinggi Bank Jatim di Jakarta, kemarin.





MATARAM, BL - Bank NTB Syariah terus berupaya untuk memenuhi modal intinya sebesar Rp 3 Triliun pada Desember 2024. 


Karena itu, Pemprov NTB siap menggandeng Bank Jawa Timur untuk mengatasi masalah permodalan tersebut sesuai dengan permintaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


"Alhamdulillah, pada Jumat malam (13/1), saya mendampingi pimpinan Bank NTB Syariah bertemu dengan Bank Jatim untuk bekerjasama. Langkah ini sebagai upaya mengatasi permodalan Bank NTB sesuai dengan permintaan OJK,” ujar Gubernur Zulkieflimansyah pada wartawan, Minggu (15/1). 


Menurut Bang Zul, panggilan karib gubernur itu, pertemuan antara dua bank daerah yang sama-sama sahamnya dimiliki oleh dia Pemprov itu. Terjalin sebuah kesepahaman untuk melanjutkan kerjasama. 


Karena itu, ia optimis bahwa kerja sama yang dilakukan dua bank antar provinsi ini akan berbuah manis.


“Insya Allah, hasilnya berbuah manis dan akan segera menandatangani MoU bersama dalam waktu dekat ini,"  ucap Gubernur. 


Sebelumnya, Komisi III DPRD NTB bidang Perbankan dan Ekonomi menyarankan Bank NTB Syariah menggandeng sesama bank daerah dari provinsi lain sebagai solusi. Terlebih, bank milik daerah ini berencana menawarkan sahamnya kepada investor swasta untuk pemenuhan modal inti tersebut.


“Sangat mungkin management Bank NTB Syariah bisa bermitra dengan Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur. Tapi belum ada kesimpulan akhir dengan yang mana kerja samanya. Tapi, kalau saya lihat, yang sangat dekat komunikasinya dengan Jawa Timur, karena sudah ada kerja sama dengan Bank NTB Syariah. Jadi tinggal melanjutkan saja,” ujar Anggota Komisi III DPRD NTB, TGH Hazmi Hamzar pada BERITA LOMBOK dikonfirmasi melalui telpon selulernya. 


Politisi PPP itu, mendaku bahwa, kerja sama yang dilakukan ini tidak perlu terlalu besar. Cukup untuk memenuhi syarat sekitar Rp 100-Rp200 miliar. Walau pun nilai investasinya tidak terlalu besar, namun domainnya tetap pada Bank NTB Syariah.


Awalnya, lanjut dia, NTB sedikit khawatir apabila Bank NTB Syariah tergabung dengan bank-bank besar dari luar daerah. Tetapi jika tidak dilakukan, modal inti tidak akan bisa terpenuhi.


“Satu-satunya jalan kita diberikan jalan untuk bergabung dengan salah satu perbankan (Jabar, DKI Jakarta dan Jawa Timur, res),” tegas Tuan Guru Hazmi. 


Ia menegaskan, bahwa perbankan dari luar daerah tidak akan menguasai manajemen atau bahkan mengganggu sistem dari Bank NTB Syariah. 


Sebab, yang ada justru sikap berbagi rasa. "Makanya kita minta dana yang dikucurkan tidak terlalu besar, yang penting sudah bergabung dengan perbankan besar saja,” tegas Hazmi Hamzar. 


Terpisah, Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo, mengatakan, untuk memenuhi modal inti Bank NTB Syariah, pihaknya sedang mengatur skema penawaran saham kepada perusahaan swasta maupun individu.


Salah satunya, Pemkab Lobar sedang mengajukan penambahan penyertaan modal untuk Bank NTB Syariah dan kini tinggal menunggu persetujuan DPRD Lobar. 


"Jika penyertaan modal dari Lobar masuk, maka dividen bisa mencapai dua kali lipat," ucap dia. 


Kukuh menjelaskan, saat ini modal inti Bank NTB Syariah baru Rp1,7 triliun atau baru 57 persen dari yang disyaratkan oleh OJK yakni Rp3 triliun. 


Nilai aset Bank NTB Syariah Rp13,3 triliun, sedangkan pembiayaan yang telah disalurkan Rp8,6 triliun, dan laba mencapai Rp132 miliar. 


“Kami berharap kedepannya strategi untuk pemenuhan modal melalui pihak ketiga yang telah didiskusikan dengan perwakilan pemegang saham dan Biro Ekonomi Provinsi NTB dapat berjalan dengan baik dan bisa tercapai sesuai yang diinginkan bersama,” tandas Kukuh. (R/L..).


TerPopuler