Pasarkan Hasil Budidaya Ribuan Bibit Tanaman Siswa, SMKN 1 Narmada Siapkan Showroom -->

Pasarkan Hasil Budidaya Ribuan Bibit Tanaman Siswa, SMKN 1 Narmada Siapkan Showroom

Minggu, 02 Oktober 2022, Minggu, Oktober 02, 2022

 

FOTO. Kepsek SMKN 1 Narmada, H. Mahmud MSi, bersama para guru saat mengecek bibit tanaman yang dihasilkan para siswanya. 



MATARAM, BL - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Narmada, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), serius mengembangkan program Teaching Factory di bidang Agribisnis Pertanian. Tak tanggung-tanggung, lahan berukuran seluas  3 x 100 meter yang berada di sepanjang akses jalan utama di kawasan Narmada, bakal disulap menjadi  showroom oleh pihak sekolah. 


"Nantinya, showroom itu akan diisi oleh ribuan bibit tanaman holtikultura, baik buah-buahan dan tanaman hias hasil praktik pembelajaran para siswa," ujar Kepala SMKN 1 Narmada, Lobar, H. Mahmud MSi pada Berita Lombok.net, Minggu (2/10). 


Ia memastikan, bahwa showroom Teaching Factory di bidang Agribisnis Pertanian SMKN 1 Narmada, akan dilaunching pada sekitar Minggu depan. Kata Mahmud, pendirian showroom itu, adalah bagian dari pihaknya menyukseskan program 11 strategi SMK NTB Gemilang Karya. Salah satunya, adalah mengembalikan marwah pendidikan SMK dan mempercepat penyerapan tenaga kerja terampil.


"Jadi, SMK sukses dengan refocusing core telah langsung kami tindak lanjuti dengan fokus mendidik para siswa untuk memadu padankan pelajaran teori dengan praktik di lapangan. Hasilnya, di SMK kami, para siswa sudah bisa mengasah kemampuan mereka untuk melakukan pembudidayaan tanaman dengan lebih modern," jelas dia. 


FOTO. Inilah kebun bibit milik SMKN 1 Narmada yang dipersiapkan pihak sekolah untuk menampung hasil budidaya para siswanya.


Sejauh ini, dari total sebanyak 803 siswa di SMKN 1 Narmada, hampir sekitar 40 persen para siswa memilih program Teaching Factory di bidang Agribisnis Pertanian. Sedangkan, sisanya adalah siswa di bidang komputer. 


Mahmud mendaku, antusiasme para siswa untuk memokuskan pada pengembangan pertanian modern relatif tinggi. Itu terlihat dengan sudah ada ribuan bibit yang sudah berhasil dibudidayakan para siswa. Di antaranya, tanaman kelengkeng, manggis, mangga, durian hingga kelapa. 


Sejauh ini, penjualan bibit para siswa dibeli oleh masyarakat sekitar. "Dan, Alhamdulillah dengan telah terjualnya bibit tanaman itu, yakni para siswa melihat langsung nilai uang, tentunya  motivasi para siswa untuk berbisnis tanaman kian tinggi dari hasil pembudidayaan yang mereka lakukan sendiri," ungkap dia. 


Terkait kewajiban keterlibatan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan menjadi tolok ukur terciptanya link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia kerja. Diakui Mahmud, sudah mulai dirasakan sekolah yang berdiri sejak tahun 2008 lalu. 


FOTO. Kepsek SMKN 1 Narmada tengah melihat proses pembibitan tanaman yang dilakukan para siswanya yang sudah mulai tumbuh.


Terlebih, pihaknya sudah menargetkan para siswanya bisa berwirausaha selepas lulus dari sekolahnya tersebut. Karena itu, pembentukan BLUD sebagai bentuk kemandirian sekolah untuk berbisnis sudah mulai dirancang pihak sekolah. 


"Program inkubasi bisnis sudah menjadi fokus yang kami tanamkan ke para siswa sejak mereka masuk sekolah di awal. Makanya, pembelajaran kita fokuskan ke teori dan langsung praktek. Dan kami juga sudah mulai dekatkan dengan sudah adanya kerjsama dengan DUDI. Jadi nanti setelah ada showroom berdiri, kalangan swasta dan dunia usaha bisa masuk bersama sekolah untuk juga memasarkan bibit yang dihasilkan para siswa tersebut," tandas Mahmud menjelaskan. (R/L..).. 


TerPopuler