Ahsanul : "Keteduhan Islam Terlihat dari Dakwah Islam Kedepankan Nilai Dakwah Moderat" -->

Ahsanul : "Keteduhan Islam Terlihat dari Dakwah Islam Kedepankan Nilai Dakwah Moderat"

Rabu, 14 September 2022, Rabu, September 14, 2022

 

FOTO. Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Dr Ahsanul Khalik (kanan) bersama Peneliti asal Australia Dr James Stevenson Bennett (kiri) menjadi pembicara dalam Studium Generale Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.



MATARAM, BL - Kepala Dinas Sosial NTB H. Ahsanul Khalik, mengajak mahasiswa-mahasiswi UIN Mataram untuk berbuat baik kepada semua orang.


Hal ini disampaikannya saat mengisi Stadium Generale Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Selasa (13/9)


Pada acara ini mengangkat tema "Dakwah Moderat dan Merawat Tradisi Akademik untuk Memperkokoh Integrasi Kebangsaan.". Ahsanul tampil bersama Dr James Stevenson Bennett  menjadi narasumber dalam acara ini.


"Allah memerintahkan bukan berbuat baik bukan hanya kepada mereka yang memeluk agama Islam saja. Melainkan kepada semua orang, tanpa membedakan suku, rasa, dan jenis kelamin," tegas dia.


Mantan Kepala BPBD NTB itu, mendaku, bahwa wajah Islam yang teduh, harus mulai dilakukan dengan menyebarkan nilai-nilai dakwah moderat.


"Saling menghargai serta tidak mengandung nilai kekuasaan berlebih," ucap Ahsanul. 


Dakwah, lanjut dia, tidak hanya dilakukan melalui tempat ibadah, melainkan dengan menunjukkan sikap dan perilaku. 


Mengingat, jika hal itu dilakukan, maka Ahsanul meyakini, bahwa  tidak akan ada lagi kelompok-kelompok yang radikal.


Terlebih, dakwah moderat harus dipahami sebagai suatu sikap dakwah yang memberi nilai pada yang berseberangan pada bagian tertentu. Di mana, sikap memberi nilai tidak lebih dari porsi semestinya.


"Disitu, terkandung esensi, tidak menghakimi dan memuliakan manusia, serta hidup rukun damai dalam keragaman," kata Ahsanul lantang. 


Ia lantas, menyampaikan pengalamannya menyelesaiakan berbagai konflik yang mengatas namakan agama saat masih menjabat sebagai  Camat Cakranegara di Kota Mataram.


"Prinsipnya melalui penguatan pemahaman kepada semua pihak yang berkonflik, tidak menjadikan diri sebagai bagian dari konflik dengan memihak golongan tertentu saja," papar Ahsanul.


Ia menegaskan, penyelesaian konflik harus melalui pendekatan memahami nilai-nilai yang diyakini masing-masing pihak.


"Kalau itu dilakukan, maka pertemuan nilai antara kesesuaian dan kesamaan universal yang dimiliki, akan bisa terwujud," tandas Ahsanul. 


Sementara itu, Peneliti asal Australia Dr James Stevenson Bennett menilai masyarakat Suku Sasak di Lombok sangat toleran dan bisa hidup damai dengan suku lain.


Dr James Stevenson Bennett tak lupa memaparkan hasil penelitiannya tentang masyarakat Suku Sasak di Lombok yang hidup damai dengan masyarakat Hindu Bali.


Dalam kajianya, terkait sejarah Mayura dan berbagai adat istiadat yang berkembang pada masyarakat sasak.


James Stevenson Bennett, mendaku, bahwa Suku Sasak tempo dulu sangat ramah terhadap berbagai jenis budaya yang masuk.


Hal itu dibuktikan dengan motif-motif kain yang ada di Suku Sasak yang banyak didominasi dari India.


Dalam studium generale ini hadir Rektor UIN Mataram Prof Masnun Tahir. Dekan Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram Dr Muhammad Saleh, MA.


Kemudian para wakil dekan, para ketua jurusan dan para dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram. (R/L..).

TerPopuler