![]() |
MATARAM, BL- Asprov PSSI NTB hari ini menggelar kongres tahunan. Sebulan kemudian, tepatnya 22 Desember 2026 kembali akan digelar kongres untuk memilih ketua dan kepengurusan Asprov yang baru.
Ketua KNPI NTB Baihaqi menjadi kandidat dengan dukungan cukup luas. Hingga Jumat, 21 November setidaknya 30 anggota Asprov menyatakan dukungan ke anak muda kelahiran 1984 ini.
Menariknya, sejak kemunculannya di bursa kandidat, pengusaha muda ini mendapat respon cukup bagus. Dia diyakini mampu membawa sepakbola NTB lebih baik.
Baihaqi menegaskan komitmennya untuk membangun ekosistem sepakbola.
"Saya mengikuti arah kebijakan sepakbola ketua umum Erick Tohir. Kesimpulannya membangun sepakbola tidak lagi dengan cara konvensional," tegasnya saat bersilaturahmi dengan insan sepakbola di Provinsi NTB di salah satu kafe di Mataram, Jumat 21 November 2025.
Menurut Baehaqi, membangun ekosistem sepakbola harus dengan cara lebih profesional, modern dan inovatif. "Kita tidak bisa bergantung pada dana daerah atau bantuan pusat. Tapi harus kreatif dan inovatif mencari sumber pendanaan," katanya.
Diakui Baehaqi, untuk membangun ekosistem sepakbola NTB, tentu harus dimulai dari penataan organisasi hingga peningkatan kualitas kompetisi.
Dia pun menggarisbawahi pentingnya pendanaan yang berkelanjutan melalui ekstensifikasi berbagai sumber pembiayaan, sehingga program kerja Asprov tidak hanya bergantung pada satu pintu pendanaan.
Selain itu, Baihaqi menempatkan pembinaan klub-klub anggota sebagai salah satu prioritas. Apalagi, kekuatan sepakbola daerah bertumpu pada kualitas pembinaan yang terstruktur dan merata di seluruh kabupaten/kota.
Ia juga menargetkan terciptanya kompetisi yang lebih berkualitas, baik dari sisi penyelenggaraan, regulasi, maupun sistem pembinaan berkelanjutan. “Membangun sepakbola bukan hanya soal apa yang terjadi di atas rumput. Banyak faktor di luar lapangan yang harus mendapatkan perhatian serius,” jelas Baihaqi.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa sebagai bagian dari pembenahan internal, ia berkomitmen membentuk kepengurusan Asprov yang efektif, efisien, dan profesional.
"Kenapa ini saya lakukan, tentu, agar institusi berjalan optimal dan mampu menjawab tantangan perkembangan sepakbola modern," tandas Baehaqi. (R/L..).
