Hanya Mengejar jadi PNS, 80 Ribu Pengangguran NTB Didominasi Sarjana -->

Hanya Mengejar jadi PNS, 80 Ribu Pengangguran NTB Didominasi Sarjana

Jumat, 22 September 2023, Jumat, September 22, 2023

 

FOTO. Kadisnakertrans NTB Gede Putu Aryadi saat membuka Kegiatan Peningkatan Jejaring Perluasan Kesempatan Kerja di Kota Mataram. 













MATARAM, BL - Jumlah angkatan kerja di Provinsi NTB saat ini, sebanyak 2,80 juta orang. Sementara,  penduduk yang bekerja berjumlah sebanyak 2,72 juta orang dan angka pengangguran sebesar 2,89% atau setara 80 ribu orang. 


Hal ini sesuai dengan data yang dirilis BPS pada Agustus 2022 yang juga menyebutkan bahwa rata-rata kenaikan jumlah angkatan kerja baru per tahunnya berjumlah sebanyak 60 ribu jiwa.


Terkait hal itu. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi, mengaku bahwa sebanyak  80 ribu lebih warga NTB yang menganggur, justru mereka kebanyakan terkategori memiliki pendidikan tinggi alias sarjana.


"Mereka yang berpendidikan tinggi umumnya gengsi untuk bekerja di luar dari gelar pendidikan mereka," tegas Gede pada wartawan usai membuka Kegiatan Peningkatan Jejaring Perluasan Kesempatan Kerja di Kota Mataram, Kamis (21/9) kemarin. 


Mantan Kadis Kominfotik NTB ini, menjelaskan bahwa merujuk data WLKP online, terdapat sebanyak 12 ribu perusahaan di NTB. Di mana, 9000-nya merupakan perusahaan mikro. 


Sementara, perusahaan menengah dan besar hanya sekitar 726 perusahaan menengah, kurang dari 500 perusahaan besar dan sisanya tidak teridentifikasi.


“Artinya kesempatan kerja di NTB mayoritas adalah pekerja informal, pekerja rentan, dengan persentasi 75,36% yaitu 2,05 juta orang dan hanya 600 ribuan orang yang bekerja di sektor formal,” kata Gede. 


Ia menegaskan, bahwa untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau dikenal juga dengan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) adalah salah satu strategi pemerintah.


UMKM atau dikenal juga dengan TKM adalah salah satu strategi pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran dengan meningkatkan produktivitas masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah.


Lebih lanjut ia mengaku, bahwa walaupun masih sedikit masyarakat yang berpikir untuk menjadi wirausahawan, namun dengan geliat ekonomi pasca pandemi yang semakin membaik setiap tahunnya, membawa pengaruh positif pada peningkatan jumlah TKM di Provinsi NTB.


Di mana, lanjut Gede, umumnya para pencari kerja khususnya angkatan kerja baru kebanyakan ingin menjadi PNS atau karyawan di perusahaan saja. Bahkan nyaris belum begitu berpikir untuk membuka peluang usaha atau kesempatan kerja mandiri.


Padahal untuk menjadi orang hebat, tidak harus menjadi jadi PNS. "Jadi TKM sukses malah jauh lebih hebat. Untuk meraih kesuksesan dibutuhkan proses. Segala sesuatu yang instan tentu tidak akan lama bertahan, karena dalam mempertahankan usaha atau karir dibutuhkan skill,” tandas Gede Putu Aryadi.  (R/L..).

TerPopuler