 |
FOTO. Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Sitti Hilyana, M.Si (kiri) saat bersama Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto (dua kiri) dan Direktur Kebijakan SDM KSS BSSN RI, Mohamad Ikro saat memberikan kuliah umum berjudul Menuju Indonesia Emas 2045 di Gedung Dome Unram, kemarin. |
MATARAM, BL - Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto, mengisi Kuliah Umum terkait Ketahanan Nasional dan Ketahanan Siber Indonesia di Universitas Mataram (Unram).
Dalam kesempatan itu, Andi menegaskan, bahwa dinamika geopolitik dan ketahanan nasional saat ini tengah menghadapi ketidakpastian global.
Meski demikian, pihaknya sudah menyiapkan sebuah proyeksi geopolitik dalam rangka menelurkan sebuah lompatan strategis untuk bangsa Indonesia.
"Bangsa Indonesia saat ini tengah menjadi negara demokrasi matang. Maka, proyeksi geopolitik ini diperlukan untuk memposisikan Indonesia sebagai kekuatan regional pada 2045," ujar Andi Widjajanto dalam paparannya, Jumat (22/9).
Menurut dia, proyeksi yang sudah disiapkan yakni, Narasi Geo V yang sudah dirumuskan dengan satu tujuan.
Hal ini untuk menegaskan lompatan strategis yang harus dilakukan Indonesia di lima ranah pertarungan. "Lima pertarungan itu, yakni demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara,” tegas Andi.
Lebih lanjut ia sampaikan, bahwa lompatan ini penting dilakukan agar kapasitas Indonesia untuk melakukan proyeksi geopolitik bisa meningkat tajam dari kapasitas yang ada saat ini .
"Maka, menuju kapasitas Geo V, tujuannya jelas yakni, menempatkan Indonesia menjadi kekuatan regional di tahun 2045," ucap Andi.
Sementara itu, Direktur Kebijakan SDM KSS BSSN RI, Mohamad Ikro, menjelaskan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan sebuah keamanan siber dalam mewujudkan ketahanan nasional dan ketahanan siber menuju Indonesia Emas 2045.
"Kami sudah melakukan antisipasi serangan siber terhadap lapisan fisik, bersifat teknis, bersifat sosial, hingga malware yang masih mendominasi di tahun 2023," ungkap dia.
Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Sitti Hilyana, M.Si yang mewakili rektor mengaku, bahwa kedatangan para petinggi negeri. Utamanya, para pimpinan lembaga dan kementrian, adalah bentuk perubahan paradigma Unram dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapabilitas.
"Maka, jangan heran jika magnet Unram sangat besar selama 2 tahun terakhir. Ini karena di era kepemimpinan Pak Rektor Prof Bambang, banyak tamu yang ingin masuk Universitas Mataram. Mulai dari pejabat tinggi nasional hingga internasional, lantaran memang ada pengakuan pihak luar atas perubahan yang fokus pada peningkatan kualitas dan kapabilitas dari sisi akademik dan jaringannya,” jelas dia.
Menurut Prof. Sitti Hilyana, ruang lingkup Pertahanan Nasional itu mencetak pemimpin – pemimpin nasional dari seluruh pelosok. Semua bisa bermimpi menjadi presiden, menjadi menteri.
“Kami sadar bahwa narsum hari ini luar biasa hebat. Persiapkan diri untuk masuk Indonesia Emas 2045. Sebab kemajuan Pendidikan Tinggi sangat dipengaruhi juga oleh inovasi - inovasi baru. Karena di perguruan tinggi lahir inovasi - inovasi termodern,” tandas dia. (R/L..).