Menganggap Media Keluarga Sendiri -->

Menganggap Media Keluarga Sendiri

Rabu, 04 Januari 2023, Rabu, Januari 04, 2023

 




Oleh: Ria Sukandi 

(Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan IKA PMII Lombok Utara).  



"Tuntutan mendapatkan pemberitaan positif yang masif di media menuntut petugas komunikasi publik di daerah memastikan terawatnya relasi dengan media" (penulis



ARUS teknologi dan kecepatan informasi mempengaruhi seluruh segmen berkehidupan, turut berdampak pula terhadap mudahnya seseorang mengakses informasi yang dibutuhkan. Demikian adanya informasi kemudian diatur pemerintah melalui Undang- undang (UU) keterbukaan informasi publik dengan Komisi Informasi Publik (KIP) sebagai pelaksana sengketanya. Kendati itu pada akhirnya secara terbuka diterima hal layak sebagai bentuk kemajuan ditengah lintang pukang arus teknologi dan sensivitas Publik yang berkemajuan. 


Dalam hal harmonisasi dan kemitraan antara pemerintah daerah dengan media dan pers, aspek informasi dan keterbukaanya menjadi strager dan daya dukung terhadap capaian dan realisasi program pembangunan. Kerap informasi dalam konteks media sosial dan WhatsAppnya memberi peran, kecepatan informasi yang berantai menjadi opsi dan kegemaran yang dipilih kemudian digunakan masif oleh masyarakat luas.


Sehingga pada tugas praktisi komunikasi publik dalam setiap institusi pemerintahan (daerah) memastikan penyebaran informasi dapat diterima oleh target audiens secara luas, salah satunya menggandeng "Media menjadi kolega strategis" membantu praktisi komunikasi pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas-tugas diseminasi informasi kepada khalayak (masyarakat luas). 


Maka, pemerintah daerah perlu memandang media layaknya melihat hubungan harmonis dalam sebuah keluarga. Orang-orang atau pihak manapun tidak akan sungkan datang ke kantor pusat pemerintahan/instansi-instansi pemerintah. Siapapun tamunya mesti dilayani dengan baik bahkan mungkin disuguhkan dengan produk khas daerah yang bersangkutan, semisal makanan dan minuman khas daerah tersebut. Bila perlu tamu-tamu bisa mengambil sendiri suguhan yang disediakan. 


Satu sisi, para kuli tinta yang ingin berkomunikasi dengan pemerintah bisa dengan mudah melakukannya tanpa berpikir alur pelayanan birokrasi yang njelimet. Dilain sisi, perlu adanya tempat khusus di kantor pemerintahan dan tamu diterima secara terbuka. Tidak hanya bagi media, melainkan juga masyarakat tanpa memandang status sosial 


Pencerminan hubungan baik antara pemerintah daerah dan media nampak dari daya dukung media dalam membangun interaksi positif pemerintah dengan masyarakat. Program-program pemerintah terekspos dengan baik, dilihat dari pemberitaan berbagai kebijakan pemangku daerah, misalnya hal-hal yang menyangkut inovasi pelayanan publik di daerah. 


Kemitraan pemerintah daerah dengan media perlu dilihat sebagai sinergi yang luar biasa, sebab tanpa peran media masyarakat tidak akan tahu informasi. 


Semua platform media baik cetak elektronik maupun online harus digandeng erat dan menganggap media sebagai keluarga sendiri. 


Dalam konteks kerjasama media misalnya, pemerintah daerah di mana pun memiliki “kitab” yang sama. Artinya saat Lombok Utara bisa bermitra dengan media secara harmonis, maka Pemda lain pun demikian. 


Informasi dari media massa sebisa mungkin membuat tamu atau masyarakat umumnya tertarik datang ke Lombok Utara. Daya tariknya, mungkin salah satunya melalui momentum pariwisata kita dengan tiga Gili sebagai magnet utamanya. Perlu pula diimbangi dengan kebijakan yang menyentuh kepentingan masyarakat di berbagai sektor. 


Pemda perlu melakukan gebrakan Lombok Utara Festival dan event lain yang sejenis. Dalam Festival yang digelar harus memastikan terbangun kolaborasi dan kerjasama yang bisa melahirkan mekanisme sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga prasarana. Artinya bahwa dari momentum pariwisata sektor lain ikut terkerek bergerak dan mengangkat perekonomian masyarakat 


Pemangku pemerintah daerah mesti seterbuka mungkin membangun kerjasama dengan pihak luar. Misalnya dengan memanfaatkan momen internasional di Mandalika Loteng nantinya, Pemda Lombok Utara "welcome" dengan tawaran produk yang biasa membuat orang luar kepincut dan betah berlama-lama di bumi Tioq Tata Tunaq. Upaya ini harus digodok dengan matang untuk menggemakan Lombok Utara secara lebih luas di dunia internasional. 


Lombok Utara mesti mengikhtiarkan strategi melebarkan akses yang setara bahkan mungkin lebih baik dengan daerah lain. Sebut saja melalui jalur transportasi darat dan laut. Di jalur laut akses ke Lombok Utara ataupun sebaliknya yang beroperasi setiap hari sudah harus terbuka dan betul-betul memberi kenyamanan bagi orang dari luar daerah. Begitu pula untuk akses jalur darat. 


Lombok Utara harus memulai menginisiasi cara bagaimana mengerek dan menyedot pengunjung sebanyak-banyaknya untuk datang dan menikmati potensi menawan daerah ini dengan melibatkan berbagai pihak. Dan hal terpenting yaitu keterlibatan komponen masyarakat Lombok Utara sebagai corong pemasaran terbaik dengan contoh-contoh edukasi yang diterapkan oleh aparatur pemda. 


Satu langkah kesiapan yang penting menjadi daya pikat pihak luar adalah menetapkan tagline yang menarik bagi orang luar. Contohnya “Telusuri Lombok Utara Anda Pasti Tidak Ingin Beranjak Pergi”. Dan, kiprah media di dalamnya sangat vital, menjadi juru marketing utama. 


Resepnya, hubungan pemerintah daerah dengan media mesti betul-betul erat, laksana sebuah keluarga yang harmonis, Allahua'lam.

TerPopuler