 |
FOTO. Kepala SMKN 2 Selong, H Sahlan (dua kanan) saat menunjukan golden market yang disiapkan sekolah untuk siswanya berjualan, |
LOTIM, BL - SMKN 2 Selong, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus mendorong pengembangan karakter bisnis dan wirausaha bagi para siswa. Hal ini sesuai dengan semangat 11 Strategi SMK Gemilang Karya yang sudah dicanangkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB.
"Dalam 11 strategi itu ada karakter kerja yang harus dibudayakan. Nah di SMKN 2 Selong ini, hal itu sudah bisa terlihat. Anak-anak justru lebih sering beraktivitas dan melakukan transaksi produknya di sekolah dan juga di luar sekolah," ujar Kepala SMKN 2 Selong, H Sahlan, Rabu Petang (7/9).
Sahlan mencontohkan untuk produk kuliner dan jajanan di jurusan Tata Boga, para siswa setiap harinya bisa bertransaksi total dalam kisaran Rp7 juta. Jumlah ini dihitung dari jumlah keseluruhan siswa di sekolah itu yag mencapai 1.500 orang.
"Kalau tiap anak rata-rata membelanjakan Rp10 ribu maka perputaran uang bisa mencapai Rp7 juta per hari. Ini produk kuliner dan jajanan mereka yang buat dan para siswa juga yang membeli," kata dia.
Sementara untuk busana, SMKN 2 Selong menargetkan sebanyak 1.500 setel pakaian sekolah, baik seragam khusus maupun pakaian olahraga.
"Untuk busana, kita target tahun ini 1.500 setel. Ini untuk pasar dalam sekolah, sesuai jumlah siswa kami," ucap Sahlan.
SMKN 2 Selong dengan core Bisnis, Manajemen, dan Pariwisata (Bismenpar) memiliki sejumlah unit praktek kerja yang juga berkerjasama dengan stakeholders terkait dalam pengembangannya.
Sekolah ini memiliki unit praktek marketing yang dikemas seperti gerai modern dengan bermitra dengan Alfamart. Kemudian ada salon kecantikan, pos agensi yang bekerjasama dengan Kantor Pos, serta ada juga cafe angkringan.
Di jurusan Pariwisata, sekolah juga memiliki hotel yang pola kerjasamanya menggandeng Red Doors.
Menurut Sahlan, semangat dan karakter kerja di sekolah itu sudah tumbuh dengan baik. Hal ini lantaran adanya refocusing core dan 11 Strategi SMK Gemilang Karya dari Dinas Dikbud NTB.
"Kami optimistis, jika 11 strategi SMK ini dijalankan tiap sekolah, maka lulusan SMK di NTB ini pasti berkompeten di bidangnya dan terserap dunia kerja, dan juga wirausaha," tandas dia. (R/L..).